DNA MENYINGKAPKAN ADANYA SUMBER PENGETAHUAN YANG TAK TERHINGGA
DNA
dari satu sel manusia saja sudah berisi informasi yang cukup untuk mengisi
ensiklopedi yang terdiri dari
sejuta halaman. Kita tidak mungkin habis membacanya dalam seumur hidup. Jika seseorang mulai membaca satu kode DNA
per detik, tanpa henti, sepanjang hari, setiap hari, akan diperlukan waktu 100 tahun. Sebab,
ensiklopedia tersebut berisi hampir tiga miliar kode yang berbeda-beda. Jika kita tulis semua
informasi DNA pada kertas, maka panjangnya akan membentang
dari Garis Katulistiwa mencapai Kutub Utara. Ini berarti sekitar 1000 jilid
buku lebih dari cukup untuk mengisi satu perpustakaan yang besar.
Lebih
dari itu, semua informasi ini terkandung dalam inti setiap sel. Artinya, bila setiap individu terdiri dari sekitar 100
triliun buah sel, maka akan terdapat 100 triliun versi dari perpustakaan yang sama.
Bila
dibandingkan dengan jumlah informasi yang telah dicapai pengetahuan manusia
hingga saat ini, kita tidak mungkin memberikan
contoh yang setara besarnya. Sebuah gambaran yang sulit untuk dipercaya: 100 triliun x 1000
buku! Ini lebih banyak dibandingkan jumlah butir pasir di dunia. Lebih jauh lagi, jika kita
kalikan jumlah tersebut dengan enam miliar yang kini hidup di Bumi, ditambah miliaran yang telah hidup
sebelum kita, angka yang didapatkan akan berada di luar jangkauan pemahaman kita. Jumlah
informasi itu mencapai ketakterhinggaan.
Beberapa
contoh ini menunjukkan betapa dahsyatnya informasi yang begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kini manusia
memiliki komputer canggih yang dapat menyimpan informasi
dalam jumlah amat besar. Akan tetapi, bila kita bandingkan DNA dengan komputer tersebut, kita akan takjub menyaksikan
bahwa teknologi paling mutakhir hasil timbunan seluruh usaha dan ilmu pengetahuan manusia
berabad-abad belum mencapai kapasitas penyimpanan satu buah sel pun.
Gene
Myers adalah salah satu pakar paling terkemuka di Celera Genomics, yakni
perusahaan pelaksana Proyek
Genome Manusia. Perkataannya sehubungan dengan hasil proyek tersebut merupakan sebuah pernyataan tentang
pengetahuan dan rancangan hebat yang terdapat dalam DNA: “Apa yang betul-betul menakjubkan
saya adalah arsitektur kehidupan … Sistem ini teramat kompleks. Seolah ini telah
dirancang … Ada kecerdasan luar biasa di sana.”
Sisi
menarik lainnya adalah semua makhluk hidup di planet ini telah diciptakan
menurut paparan kode yang ditulis dalam bahasa
yang sama ini. Tidak ada bakteri, tumbuhan ataupun hewan yang tercipta tanpa DNA. Terlihat jelas bahwa
seluruh kehidupan muncul sebagai hasil berbagai pemaparan
yang menggunakan satu bahasa, dan berasal dari sumber pengetahuan yang sama.
Hal
ini membawa kita kepada satu kesimpulan yang jelas. Semua kehidupan di bumi,
hidup dan berkembang biak menurut informasi
yang diciptakan oleh satu kecerdasan tunggal.
Hal
ini menjadikan teori evolusi sama sekali tak berarti. Sebabnya adalah, dasar
teori evolusi adalah “kebetulan”,
sedangkan peristiwa kebetulan tidak mampu menciptakan informasi. Jika suatu hari ditemukan sebuah ramuan obat yang
sanggup melawan kanker tertulis di sehelai kertas, umat manusia akan bergabung untuk mencari
tahu siapa ilmuwan yang terkait, serta bahkan memberikan penghargaan kepadanya. Tak seorang pun
akan berpikir, “Jangan-jangan ramuan obat itu kebetulan tertulis akibat tumpahan tinta di kertas
itu.” Setiap orang yang berakal dan mampu berpikir jernih akan beranggapan bahwa ramuan itu
ditulis oleh seseorang yang telah mengkaji ilmu-ilmu kimia, fisiologi manusia, kanker dan
farmakologi, secara mendalam.
Pernyataan
evolusionis, bahwa informasi pada DNA timbul secara kebetulan, sangatlah tidak masuk akal. Hal ini setara dengan
mengatakan bahwa ramuan obat pada kertas tersebut juga tertulis secara kebetulan. DNA mengandung rumus
molekul terperinci dari 100.000 jenis protein dan enzim, sekaligus perintah yang cermat namun
rumit tentang pengaturan penggunaan zat-zat tersebut selama produksi. Disamping itu, juga terkandung
rencana produksi berbagai hormon pembawa-pesan serta tata-cara komunikasi antar-sel tempat di
mana zat-zat tersebut digunakan, serta segala jenis informasi lain yang rumit dan tertentu.
Pernyataan
yang mengatakan bahwa DNA beserta semua informasi di dalamnya tercipta secara
kebetulan, atau terjadi karena sebab-sebab alamiah, adalah cermin
ketidakpahaman atas permasalahan
yang ada atau keyakinan buta materialis. Gagasan yang mengatakan bahwa sebuah molekul seperti DNA beserta kandungan
informasinya yang menakjubkan dan strukturnya yang kompleks dapat dihasilkan secara
kebetulan, tidak pantas dianggap serius. Tidaklah mengherankan,
para evolusionis berusaha memberi penjelasan dangkal perihal sumber kehidupan, seperti juga berbagai perihal lainnya,
dengan menjabarkannya sebagai “rahasia yang belum terpecahkan”.
No comments:
Post a Comment