KEPUNAHAN
Fosil tarbosaurus. Dinosaurus non-aves yang
mati pada peristiwa kepunahan Kapur-Tersier pada akhir periode Kapur.
Kepunahan merupakan kejadian hilangnya keseluruhan spesies.
Kepunahan bukanlah peristiwa yang tidak umum, karena spesies secara reguler
muncul melalui spesiasi dan menghilang melalui kepunahan. Sebenarnya, hampir
seluruh spesies hewan dan tanaman yang pernah hidup di bumi telah punah, dan
kepunahan tampaknya merupakan nasib akhir semua spesies. Kepunahan telah
terjadi secara terus menerus sepanjang sejarah kehidupan, walaupun
kadang-kadang laju kepunahan meningkat tajam pada peristiwa
kepunahan massal. Peristiwa kepunahan Kapur-Tersier adalah salah satu contoh kepunahan massal
yang terkenal, di mana dinosaurus menjadi punah. Namun peristiwa yang lebih
awal, Peristiwan kepunahan Perm-Trias lebih buruk, dengan sekitar 96 persen
spesies punah. Peristiwa kepunahan Holosen merupakan kepunahan massal yang
diasosiasikan dengan ekspansi manusia ke seluruh bumi selama beberapa ribu
tahun. Laju kepunahan masa kini 100-1000 kali lebih besar dari laju latar, dan
sampai dengan 30 persen spesies dapat menjadi punah pada pertengahan abad
ke-21. Aktivitas manusia sekarang menjadi penyebab utama peristiwa kepunahan
yang sedang berlangsung ini. Selain itu, pemanasan global dapat mempercepat laju kepunahan lebih lanjut.
Peranan kepunahan pada evolusi tergantung
pada jenis kepunahan tersebut. Penyebab persitiwa kepunahan "tingkat
rendah" secara terus menerus (yang merupakan mayoritas kasus kepunahan)
tidaklah jelas dan kemungkinan merupakan akibat kompetisi antar spesies
terhadap sumber daya yang terbatas (prinsip hindar-saing). Jika kompetisi dari spesies lain mengubah probabilitas
suatu spesies menjadi punah, hal ini dapat menghasilkan seleksi spesies sebagai
salah satu tingkat seleksi alam. Peristiwa kepunahan massal jugalah penting,
namun daripada berperan sebagai gaya selektif, ia secara drastis mengurangi
keanekaragaman dan mendorong evolusi cepat secara tiba-tiba serta spesiasi pada
makhluk yang selamat dari kepunahan.
No comments:
Post a Comment