Powered By Blogger

Friday, 3 May 2013

KESALAHPAHAMAN TENTANG SELEKSİ ALAM


KESALAHPAHAMAN TENTANG SELEKSİ ALAM

Seleksi alam, yang dikemukakan Darwin sebagai mekanisme evolusi, ternyata tidak berkemampuan mendorong terjadinya evolusi. Seleksi alam tidak dapat membentuk spesies baru.

Sebagaimana kemustahilan munculnya kehidupan di muka bumi secara kebetulan, adalah tidak mungkin bagi spesies makhluk hidup untuk merubah diri mereka sendiri menjadi spesies lain. Sebab, tidak ada kekuatan yang mampu mendorong terjadinya peristiwa seperti ini di alam. Apa yang kita sebut alam adalah kumpulan dari atom-atom yang tidak memiliki kesadaran dan akal yang menyusun tanah, bebatuan, udara, air dan segala sesuatu yang lain. Tumpukan benda mati ini tidak memiliki kekuatan untuk merubah makhluk tak bertulang belakang (invertebrata) menjadi seekor ikan, kemudian menjadikannya naik ke darat dan berubah menjadi seekor reptil, dan kemudian merubahnya menjadi seekor burung dan menjadikannya mampu terbang, dan akhirnya menjadikannya seorang manusia.

Darwin mengemukakan sebuah gagasan sebagai “mekanisme evolusi”: Seleksi Alam. Seleksi Alam membahas seputar gagasan bahwa makhluk hidup paling kuat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan tempat hidup mereka akan tetap hidup. Misalnya, dalam sekelompok rusa yang dimangsa oleh binatang buas, rusa yang mampu lari lebih cepat akan bertahan hidup. Tetapi, tentu saja mekanisme seperti ini tidak akan menyebabkan rusa berevolusi ini tidak akan merubah mereka menjadi spesies lain seperti gajah, misalnya.

Tidak ada secuil pun bukti pengamatan yang menunjukkan seleksi alam pernah menyebabkan makhluk hidup mana pun untuk berevolusi. Evolu-sionis ternama yang juga pakar paleontologi asal Inggris, Colin Patterson, mengakui kenyataan ini:

Tak seorang pun pernah memunculkan satu spesies melalui mekanisme seleksi alam. Tak seorang pun pernah hampir melakukannya, dan kebanyakan perdebatan dalam neo-Darwinisme sekarang adalah seputar masalah ini.

No comments:

Post a Comment