KETIDAKABSAHAN
PERNYATAAN HOMOLOG MOLEKULER
Pengajuan
homologi sebagai bukti evolusi tidak saja gagal pada tingkat organ, tetapi juga pada tingkat
molekuler. Evolusionis mengatakan bahwa ada
kemiripan antara kode-kode DNA atau struktur-struktur protein pada spesies-spesies yang berbeda dan
kemiripan ini membuktikan bahwa makhluk-makhluk
hidup ini telah berevolusi dari nenek moyang yang sama atau dari satu sama lain. Sebagai
contoh, media evolusionisme senantiasa menyatakan
bahwa “ada kemiripan besar antara DNA manusia dan DNA kera”. Kemiripan ini dikemukakan sebagai
bukti hubungan evolusi antara manusia
dan kera.
Contoh
paling berlebihan dari argumen ini mengacu pada terdapatnya 46 kromosom pada manusia dan beberapa
jenis kera seperti simpanse. Evolusionis
menganggap kedekatan jumlah kromosom antara spesies berbeda merupakan bukti evolusi. Namun, jika hal
ini benar, manusia memiliki kerabat lebih
dekat dengan kentang, dibandingkan dengan kera atau simpanse, karena kentang memiliki jumlah kromosom
lebih dekat dibanding dengan jumlah
kromosom manusia, yaitu 46. Dengan kata lain, manusia dan kentang memiliki jumlah kromosom yang sama.
Contoh nyata tetapi menggelikan ini menunjukkan
bahwa kemiripan DNA tidak lagi dijadikan sebagai bukti hubungan evolusi.
Di
sisi lain, terdapat perbedaan molekuler yang sangat besar di antara makhluk-makhluk yang tampaknya mirip dan
berkerabat. Sebagai contoh, struktur-C,
salah satu protein penting bagi pernapasan, sangat berbeda pada makhluk-makhluk hidup dalam kelas yang
sama.
No comments:
Post a Comment