MENGAPA KONSUMSI VITAMIN C DAN B KOMPLEKS DAPAT
MENYEBABKAN URINNYA BERWARNA KUNING PEKAT?
Seperti yang
telah dibahas pada pertanyaan no. 1, urin terbentuk melalui proses filtrasi
glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus. Selain proses reabsorpsi
dan sekresi, proses osmosis juga dapat terjadi dalam tubulus. Osmosis adalah
proses perpindahan zat pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi zat
terlarut rendah ke larutan dengan konsentrasi terlarut tinggi untuk mencapai
kesimbangan tekanan osmotik. Jika filtrat glomerulus encer (konsentrasi
rendah), air akan berosmosis dari lumen tubulus ke pembuluh darah kapiler peritubulus
yang terdapat di sekitar tubulus. Begitupun sebaliknya, jika filtrat glomerulus
pekat (konsentrasi tinggi), air akan berosmosis dari pembuluh darah kapiler
peritubulus ke lumen tubulus.
Proses
filtrasi, reabsopsi, sekresi, dan osmosis menentukan konsentrasi zat yang
terdapat di dalam urin, sehingga juga menentukan kepekatan urin. Kepekatan urin
dapat dinilai dari warna urin. Warna urin normal bervariasi dari kuning jernih
(muda) s.d. kuning tua. Jika konsentrasi urin tinggi (pekat), urin akan berwarna
kuning tua. Sedangkan jika konsentrasi urin rendah (encer), urin akan berwarna
kuning jernih (muda).
Vitamin C dan B
kompleks merupakan vitamin larut air, sehingga proses pengeluarannya dari tubuh
yang utama adalah melalui urin. Jika jumlah vitamin C dan B kompleks yang
dikonsumsi melebihi kadar maksimal yang dibutuhkan tubuh, keduanya akan dibuang
lewat urin, sehingga konsentrasi urin menjadi tinggi dan urin akan berwarna
kuning pekat. Perubahan warna ini dapat dikompensasikan melalui proses osmosis.
Air mengalir dari pembuluh darah kapiler peritubulus ke lumen tubulus sehingga
konsentrasi urin dikurangi.
Namun, proses
osmosis ini bukan didasarkan kepada keadaan urin, melainkan keadaan tubuh atau
keadaan pembuluh darah. Jika urin pekat, namun cairan tubuh (plasma darah)
kurang seperti pada keadaan kurang minum atau dehidrasi, maka proses osmosis
tidak akan terjadi dengan sempurna (tidak akan benar-benar mencapai
keseimbangan tekanan osmotik antara plasma darah dengan urin). Kondisi seperti
ini dapat menyebabkan konsentrasi urin tetap tinggi, sehingga urin tetap
berwarna kuning pekat.
Selain itu,
riboflavin (vitamin B2) merupakan salah satu urokrom atau zat warna
urin. Urokrom tersebut terdiri dari uroflavin dan laktoflavin atau riboflavin
dan uropterin. Oleh karena itu, urin akan berwarna kuning pekat setelah
mengonsumsi vitamin B kompleks (terutama riboflavin).
No comments:
Post a Comment