Powered By Blogger

Wednesday, 22 May 2013

MENGAPA KONSUMSI VITAMIN C DAN B KOMPLEKS DAPAT MENYEBABKAN URINNYA BERWARNA KUNING PEKAT?

MENGAPA KONSUMSI VITAMIN C DAN B KOMPLEKS DAPAT MENYEBABKAN URINNYA BERWARNA KUNING PEKAT?

Seperti yang telah dibahas pada pertanyaan no. 1, urin terbentuk melalui proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus. Selain proses reabsorpsi dan sekresi, proses osmosis juga dapat terjadi dalam tubulus. Osmosis adalah proses perpindahan zat pelarut (air) dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke larutan dengan konsentrasi terlarut tinggi untuk mencapai kesimbangan tekanan osmotik. Jika filtrat glomerulus encer (konsentrasi rendah), air akan berosmosis dari lumen tubulus ke pembuluh darah kapiler peritubulus yang terdapat di sekitar tubulus. Begitupun sebaliknya, jika filtrat glomerulus pekat (konsentrasi tinggi), air akan berosmosis dari pembuluh darah kapiler peritubulus ke lumen tubulus.

Proses filtrasi, reabsopsi, sekresi, dan osmosis menentukan konsentrasi zat yang terdapat di dalam urin, sehingga juga menentukan kepekatan urin. Kepekatan urin dapat dinilai dari warna urin. Warna urin normal bervariasi dari kuning jernih (muda) s.d. kuning tua. Jika konsentrasi urin tinggi (pekat), urin akan berwarna kuning tua. Sedangkan jika konsentrasi urin rendah (encer), urin akan berwarna kuning jernih (muda).

Vitamin C dan B kompleks merupakan vitamin larut air, sehingga proses pengeluarannya dari tubuh yang utama adalah melalui urin. Jika jumlah vitamin C dan B kompleks yang dikonsumsi melebihi kadar maksimal yang dibutuhkan tubuh, keduanya akan dibuang lewat urin, sehingga konsentrasi urin menjadi tinggi dan urin akan berwarna kuning pekat. Perubahan warna ini dapat dikompensasikan melalui proses osmosis. Air mengalir dari pembuluh darah kapiler peritubulus ke lumen tubulus sehingga konsentrasi urin dikurangi.

Namun, proses osmosis ini bukan didasarkan kepada keadaan urin, melainkan keadaan tubuh atau keadaan pembuluh darah. Jika urin pekat, namun cairan tubuh (plasma darah) kurang seperti pada keadaan kurang minum atau dehidrasi, maka proses osmosis tidak akan terjadi dengan sempurna (tidak akan benar-benar mencapai keseimbangan tekanan osmotik antara plasma darah dengan urin). Kondisi seperti ini dapat menyebabkan konsentrasi urin tetap tinggi, sehingga urin tetap berwarna kuning pekat.

Selain itu, riboflavin (vitamin B2) merupakan salah satu urokrom atau zat warna urin. Urokrom tersebut terdiri dari uroflavin dan laktoflavin atau riboflavin dan uropterin. Oleh karena itu, urin akan berwarna kuning pekat setelah mengonsumsi vitamin B kompleks (terutama riboflavin).

No comments:

Post a Comment