NENEK MOYANG BERSAMA
Semua organisme di bumi merupakan
keturunan dari leluhur atau lungkang gen leluhur yang sama. Spesies masa kini
yang juga berada dalam proses evolusi dengan keanekaragamannya merupakan hasil
dari rentetan peristiwa spesiasi dan kepunahan. Nenek moyang bersama organisme pertama kali dideduksi dari empat
fakta sederhana mengenai organisme. Pertama, bahwa organisme-organisme memiliki
distribusi geografi yang tidak dapat dijelaskan dengan adaptasi lokal. Kedua,
bentuk keanekaragaman hayati tidaklah berupa organisme yang berbeda sama sekali
satu sama lainnya, melainkan berupa organisme yang memiliki kemiripan
morfologis satu sama lainnya. Ketiga, sifat-sifat vestigial dengan fungsi yang
tidak jelas memiliki kemiripan dengan sifat leluhur yang berfungsi jelas. Terakhir,
organisme-organisme dapat diklasifikasikan berdasarkan kemiripan ini ke dalam
kelompok-kelompok hirarkis.
Spesies-spesies lampau juga meninggalkan
catatan sejarah evolusi mereka. Fosil, bersama
dengan anatomi yang dapat dibandingkan dengan organisme sekarang, merupakan
catatan morfologi dan anatomi. Dengan membandingkan anatomi spesies yang sudah
punah dengan spesies modern, ahli paleontologi dapat menarik garis keturunan
spesies tersebut. Namun pendekatan ini hanya berhasil pada organisme-organisme
yang mempunyai bagian tubuh yang keras, seperti cangkang, kerangka, atau gigi.
Lebih lanjut lagi, karena prokariota seperti bakteri dan arkaea hanya memiliki kemiripan morfologi bersama yang terbatas, fosil-fosil
prokariota tidak memberikan informasi mengenai leluhurnya.
Baru-baru ini, bukti nenek moyang bersama
datang dari kajian kemiripan biokimia antar
spesies. Sebagai contoh, semua sel hidup di dunia ini mempunyai set dasar nukleotida dan asam amino yang sama.
Perkembangan genetika molekuler telah menyingkap catatan evolusi yang
tertinggal pada genom organisme, sehingga dapat diketahui kapan spesies berdivergen melalui jam molekul yang
dihasilkan oleh mutasi. Sebagai contoh, perbandingan urutan DNA ini telah
menyingkap kekerabatan genetika antara manusia dengan simpanse dan kapan nenek
moyang bersama kedua spesies ini pernah ada.
No comments:
Post a Comment