PERCOBAAN MILLER
Pakar biokimia bernama Stanley
Miller pada tahun 1950 berupaya membuat simulasi berbagai reaksi yang diduga
terjadi di atmosfer masa lampau. Miler menciptakan atmosfer buatan yang
mengandung metan, amonia, dan uap air yang dipaparkan pada muatan listrik tegangan
tinggi (sebagai simulasi petir). Senyawa organik yang dihasilkan dari percobaan
ini dapat terlarut dalam air (sebagai simulasi lautan masa lampau) dan terus
melakukan reaksi kimia. Telah banyak percobaan serupa dilakukan dengan berbagai
variasi campuran gas, sumber energi, dan sebagainya. Sekitar 20% dari total
campuran gas tersebut dapat dikonversi menjadi berbagai molekul organik.
Sesungguhnya proses ini berjalan
secara reversibel, yaitu energi yang dipakai untuk menciptakan molekul organik
tersebut juga dapat menghancurkan dan menguraikan. Oleh karena itu molekul
organik ini juga membutuhkan perlindungan dari sumber energi yang dahulu
menciptakannya. Dalam hal ini Miller menekankan pentingnya peran lautan dalam
memberi perlindungan terhadap molekul organik yang baru terbentuk dari serangan
radiasi UV dan sengatan listrik. Kelestarian molekul organik dalam keadaan bumi
yang primitif dilakukan dengan cara larut dalam perairan atau melekat pada
mineral. Sedangkan molekul organik yang masih melayang di angkasa akan segera
terurai.
No comments:
Post a Comment