PERKEMBANGAN
TEORI EVOLUSI
Teori evolusi dalam Sains Modern digambarkan sebagai teori yang
menyatakan bahwa manusia berasal daripada binatang, khususnya dari binatang yang seperti
manusia. Darwin dalam bukunya bertajuk "The Origin Of spesies"(Asal-Usul Jenis-Jenis
Hewan) mengutarakan satu saran bahwa semua makhluk yang hidup merupakan wujud
hasil daripada proses evolusi dari satu atau beberapa nenek moyang. Teori
Darwin menumpukan perhatian pada bagaimana bentuk hewan yang sederhana
berevolusi untuk menjadi bentuk yang kompleks. Darwin merumuskan
pengalaman-pengalamannya bahwa semua jenis hewan berasal dari amoeba, sejenis
hewan yang mempunyai satu sel. Hal tersebut berarti, Darwin percaya bahwa pada
mulanya Sang Pencipta menciptakan satu atau beberapa bentuk organisme yang
sederhana. Melalui proses evolusi, organisme yang kompleks telah dihasilkan,
yang penting disini ialah Darwin percaya bahwa organisme-organisme atau spesies-spesies
yang kompleks berasal
dari nenek moyang yang sama yaitu spesies yang sederhana.
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi
perkembangan teori Darwin, antara lain:
a.
Ekspedisi
ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh burung Finch
disebabkan perbedaan jenis makanannya.
b.
Geolog
Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi selalu mengalami
perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk
hidupnya. Pemikiran ini juga didasarkan pada penyelidikannya terhadap fosil.
c.
Pendapat
ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk
lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu
persaingan untuk kelangsungan hidup. Oleh Darwin, hal ini dibandingkan dengan
seleksi yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
d.
Pendapat
beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells (1813), Grant (1826), Freke
(1851), dan Rafinisque (1836).
Dalam
bukunya “On The Origin
of Species by Means of Natural Selection” Charles Darwin sempat
mengguncangkan dunia ilmu pengetahuan. Banyak pihak ternyata salah dalam
menafsirkan penemuannya.
Darwin (dalam teori evolusinya) menyatakan
bahwa semua mahluk hidup yang ada di bumi berasal dari nenek moyang yang sama
dan mengalami modifikasi. Dengan kata lain, ia menyebutkan bahwa spesies
bukanlah sesuatu yang kekal, melainkan berevolusi dari berbagai spesies yang
telah ada.
Hal
pokok yang dikemukakan dalam Teori Evolusi Darwin adalah sebagai berikut :
1.
Variasi
pada tumbuhan dan hewan merupakan suatu variasi karakteristik yang muncul pada
penampakan fenotipe
organisme tersebut.
2.
Rasio
pertambahan terjadi secara geometrik, yakni jumlah setiap spesies relatif
tetap. Hal ini terjadi karena banyak individu yang tersingkir oleh predator,
perubahan iklim, dan proses persaingan.
3.
Struggle
for existence (
perjuangan untuk bertahan) merupakan suatu usaha organisme untuk bertahan
hidup. Individu dengan variasi yang tidak sesuai dengan kondisi-kondisi yang
umum di alam, akan tersingkir. Adapun individu-individu yang memiliki variasi
menguntungkan dapat melanjutkan kehidupannya dan memperbanyak diri dengan
bereproduksi.
4.
Terjadi
seleksi alam, yakni eliminasi variasi yang tidak sesuai dengan lingkungan.
Akibatnya. Hanya individu yang memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang
akan tetap hidup.
5.
The
survival of the fittest
(bertahan hidup bagi yang paling bugar) merupakan kelestarian yang didapat dari
organisme yang memiliki kualitas paling sesuai dengan lingkungan.
Individu-individu yang dapat hidup akan mewariskan variasi-variasi tersebut
kepada generasi sesudahnya.
Menurut
Darwin, evolusi terjadi karena seleksi alai (faktor alam yang mampu menyeleksi
mahluk hidup). Adaptasi merupakan penyebab terjadinya seleksi alami. Populasi
jerapah mempunyai variasi pada panjang lehernya. Jerapah yang berleher panjang
berasal dari yang berlehar panjang pula, sedangkan yang berleher pendek musnah.
Ketika jerapah-jerapah mencari makan, tinggi pohon akan menyeleksi secara
alami. Jerapah-jerapah yang berleher pendek akhirnya kehabisan makanan karena
tidak mampu menjangkau makanan yang tinggi. Akhirnya, jerapah-jerapah yang
berleher pendek akan punah. Faktor yang menyebabkan evolusi (mekanisme evolusi)
adalah seleksi alam.
Dawin menyebutkan
bahwa terjadi evolusi karena adanya seleksi alam (faktor alam yang mampu
menyeksi makhluk hidup). Adaptasi merupakan penyebab
terjadinya seleksi alam (mekanisme seleksi alam).
No comments:
Post a Comment