TEORI
EVOLUSI AUGUST WEISMANN
Friedrich Leopold August Weismann (lahir di Frankfurt am Main, 17
Januari
1834 – meninggal di Freiburg, 5
November
1914 pada umur 80 tahun) adalah
seorang ahli biologi evolusi yang berkebangsaan Jerman. Ernst
Mayr
menempatkannya sebagai ahli teori evolusi terpenting kedua abad ke-19 setelah Charles Darwin. Weismann menjadi Direktur
Zoological Institute dan profesor pertama Zoologi di Universitas Freiburg.
Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah, yang menurut teori ini, pewarisan
pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel nutfah seperti sel telur dan sel sperma.
Sel-sel lainnya pada tubuh (sel
somatik)
tidak berfungsi sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang
memproduksi sel somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang sel
somatik dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat diwariskan
melalui plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke generasi. Ini
disebut sebagai sawar Weismann.
Gagasan mengenai sawar
Weismann ini berperan penting dalam sintesis
evolusi modern.
Menurut Weismann, proses mutasi acak yang terjadi pada gamet merupakan satu-satunya sumber perubahan pada makhluk
hidup yang diseleksi oleh seleksi alam. Gagasan Weismann ini muncul sebelum
karya Gregor Mendel ditemukan kembali.
Ia
membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan 2 tikus yang dipotong ekornya.
Sampai generasi ke-21, semua anak tikus yang dilahirkan dari keturunan 2 tikus
tadi berekor panjang. Weismann berkesimpulan: 1.) Perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi berikutnya. Hal ini
membuktikan bahwa teori evolusi Lamarck tidak benar. 2.) Evolusi berkenaan
dengan pewarisan gen-gen melalui sel gamet.
No comments:
Post a Comment