Powered By Blogger

Monday, 6 May 2013

DUA WAJAH MUSSOLINI


DUA WAJAH MUSSOLINI

Untuk menganalisa karakter fasis, contoh kedua yang harus dicermati setelah kaum Nazi adalah diktator Italia, Mussolini, pemula sej ati dari konsep fasisme. Jika kita mencermati karirnya, kita akan menemukan contoh terbaik dari seorang hipokrit yang menyimpan kebencian luar biasa terhadap agama, tetapi memasang kedok agama untuk mencapai tujuan-tujuan politisnya.

Kebenaran lainnya yang terungkap dari karir Mussolini adalah bahwa garis yang memisahkan komunisme dengan fasisme sangatlah tipis, walaupun mereka mungkin tampak sebagai ideologi yang sepenuhnya berlawanan. Namun, keduanya sangat mirip, karena keduanya merupakan sistem yang oligarkis (berdasarkan pada kekuasaan minoritas), totaliter, menindas, dan kejam, yang mempertunjukkan permusuhan terhadap agama, dan mendukung cara pandang Darwin atas kenyataan. (Lihat Komunisme dalam Jebakan oleh Harun Yahya, Maret 2001) Jadi sebenarnya hanya ada sedikit perbedaan antara seorang komunis dan seorang fasis, karena seseorang dapat dengan mudah berpaling dari yang satu ke yang lain. Seorang komunis yang menumpahkan darah sambil mengimpikan revolusi kaum proletar dapat saja kemudian mulai menunjukkan perilaku serupa untuk cita-cita fasis. Karena kekerasan adalah unsur yang tak dapat dilepaskan dari kedua ideologi tersebut.

Mussolini menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai seorang komunis ateis, seorang musuh agama dan Darwinis yang fanatik, dalam upaya mencoba mencari tempat bagi dirinya di dalam politik Italia. K etika ia gagal mencapai tujuannya dengan cara-cara ini, dia menjadi seorang fasis.

No comments:

Post a Comment