ERNST MAYR
a) Profil
Ernst
Walter Mayr (lahir di Kempten,
Jerman, 5
Juli 1904 – meninggal
di Bedford,
Massachusetts, Amerika Serikat, 3
Februari 2005
pada umur 100 tahun), adalah seorang ahli biologi
evolusi ternama abad ke-20. Ia juga terkenal
sebagai ahli taksonomi,
ornitologi,
sejarawan sains, dan naturalis. Karyanya memberikan kontribusi terhadap
revolusi konseptual yang mengarah kepada sintesis evolusi modern
antara genetika
Mendel,
sistematika,
dan evolusi
Darwin
serta perkembangan konsep spesies
biologi.
b) Definisi
spesies menurut Ernst Mayr
Definisi spesies yang klasik dan diterima
secara luas, yang dikenal sebagai konsep spesies biologis, pertama kali
dikemukakan oleh ahli biologi evolusi Ernst Mayr pada tahun 1942. Konsep
spesies biologis mendefinisikan spesies sebagai suatu populasi atau kelompok
populasi yang anggota-anggotanya memiliki kemampuan untuk saling mengawini satu
sama lain di alam dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup fertil, namun
tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin
dengan spesies lain. Dengan kata lain, suatu spesies biologis adalah unit
populasi terbesar dimana pertukaran genetik mungkin terjadi dan terisolasi
secara genetik dari populasi lain semacamnya. Anggota suatu spesies biologis
dipersatukan oleh cirri kesesuaian reproduksi, paling tidak memiliki kemampuan
untuk bereproduksi.
Sawar (barrier) prazigotik dan pascazigotik
mengisolasi kumpulan gen spesies biologis. Sawar prazigotik mencegah perkawinan
atau pembuahan antara spesies. Spesies-spesies yang menempati daerah geografis
yang sama seringkali hidup dalam habitat yang terpisah (isolasi habitat);
memiliki sinyal perkawinan yang unik dan eksklusif serta perilaku percumbuan
(isolasi perilaku); kawin pada waktu yang berbeda (isolasi temporal); dan
memiliki organ reprosuksi yang secara anatomi tidak cocok (isolasi mekanis)
atau sel-sel seks yang tidak sepadan (isolasi gamet). Meskipun dua spesies
berbeda berhasil kawin, sawar pascazigotik umumnya akan mencegah hibrida
antarspesies untuk berkembang menjadi dewasa, kawin dengan salah satu spesies
tetuanya, atau menghasilkan keturunan yang subur dan bertahan hidup.
Cara pembentukan
spesies (spesiasi)
1. Isolasi
geografis dapat mengarah ke pembentukan spesies baru: spesiasi alopatrik.
Spesiasi alopatrik dapat terjadi ketika suatu populasi kecil memisah dari
populasi tetuanya setelah mereka terisolasi secara geografis. Populasi kecil
tersebut merupakan calon yang lebih baik untuk spesiasi alotropik dibandingkan
dengan populasi besar karena hanyutan genetik dan seleksi alam dapat mengubah
suatu kumpulan gen yang kecil dengan lebih cepat. Radiasi adaptif merupakan
evulusi dari bnayak spesies dengan adaptasi yang beranekaragam dari tetua yang
sama. Spesiasi simpatrik pada tumbuhan
seringkali melibatkan pelipatgandaan jumlah kromosom. Antipoliploid adalah
spesies dengan kumpulan kromosom berganda yang diturunkan dari dua spesies yang
berbeda. Perkawinan berdasarkan pilihan dalam suatu populasi polimorfik dapat
mengarah ke spesiasi simpatrik pada hewan.
2. Perubahan
genetik dalam populasi dapat menyebabkan terjadinya spesiasi. Sawar reproduktif
bisa muncul sebagai efek sampingspesiasi kalau dua populasi memisah secara
genetik ketika menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Seleksi seksual secara
langsung bisa mengarah ke rintangan reproduktif. Seleksi alam akan memperbesar
adaptasi yang meningkatkan keberhasilan reproduksi dengan anggota spesies yang
sama. Dua spesies bisa kawin silang secara bebas dalam zona hibrida tanpa harus
kehilangan perbedaanya dari zona itu. Spesiasi bisa dikaitkan dengan perubahan
yang hanya ada pada beberapa lokus gen atau dengan divergensi kumulatif pada
banyak lokus.
No comments:
Post a Comment