HANYUTAN
GENETIKA
Simulasi hanyutan genetika 20 alel yang tidak bertaut pada jumlah
populasi 10 (atas) dan 100 (bawah). Hanyutan mencapai fiksasi lebih cepat pada
populasi yang lebih kecil.
Hanyutan genetika atau ingsut genetik
merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke generasi selanjutnya
yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sampel acak (random
sample) dari orang tuanya; selain itu ia juga terjadi karena peranan
probabilitas dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan
bereproduksi atau tidak. Dalam istilah matematika, alel berpotensi mengalami galat percontohan (sampling
error). Karenanya, ketika gaya dorong selektif tidak ada ataupun secara
relatif lemah, frekuensi-frekuensi alel cenderung "menghanyut" ke
atas atau ke bawah secara acak (langkah acak). Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel
pada akhirnya menjadi tetap, baik karena menghilang dari populasi, ataupun
menggantikan keseluruhan alel lainnya. Hanyutan genetika oleh karena itu dapat
mengeliminasi beberapa alel dari sebuah populasi hanya karena kebetulan saja.
Bahkan pada ketidadaan gaya selektif, hanyutan genetika dapat menyebabkan dua
populasi yang terpisah dengan stuktur genetik yang sama menghanyut menjadi dua
populasi divergen dengan set alel yang berbeda.
Waktu untuk sebuah alel menjadi tetap oleh
hanyutan genetika bergantung pada ukuran populasi, dengan fiksasi terjadi lebih
cepat dalam populasi yang lebih kecil. Pengukuran populasi yang tepat adalah ukuran populasi efektif, yakni didefinisikan oleh Sewall Wright sebagai
bilangan teoretis yang mewakili jumlah individu berkembangbiak yang akan
menunjukkan derajat perkembangbiakan terpantau yang sama.
Walaupun seleksi alam bertanggung jawab terhadap
adaptasi, kepentingan relatif seleksi alam dan hanyutan genetika dalam
mendorong perubahan evolusioner secara umum merupakan bidang riset pada biologi
evolusioner. Investigasi ini disarankan oleh teori evolusi molekuler netral, yang mengajukan bahwa kebanyakan perubahan
evolusioner merupakan akibat dari fiksasi mutasi netral yang tidak
memiliki efek seketika pada kebugaran suatu organisme. Sehingga, pada model
ini, kebanyakan perubahan genetika pada sebuat populasi merupakan akibat dari
tekanan mutasi konstan dan hanyutan genetika.
No comments:
Post a Comment