Powered By Blogger

Monday, 6 May 2013

KERUNTUHAN ILMIAH DARI DARWINISME


KERUNTUHAN ILMIAH DARI DARWINISME

Walaupun merupakan sebuah doktrin yang berawal hingga sejauh zaman Yunani kuno, teori evolusi dikembangkan secara meluas pada abad ke-19. Perkembangan terpenting yang membuat teori ini menjadi topik utama dari dunia sains adalah buku karya Charles Darwin yang berjudul The Origin of Species yang diterbitkan pada tahun 1859. Dalam buku ini, Darwin menolak bahwa spesies-spesies makhluk hidup yang berbeda di bumi diciptakan secara terpisah oleh Allah. Menurut Darwin, semua makhluk hidup mempunyai nenek moyang yang sama dan mereka bervariasi melalui perubahan-perubahan kecil dalam waktu yang panjang.

Teori Darwin tidak didasarkan pada temuan ilmiah konkret apa pun; seperti juga ia terima, teori itu hanyalah sebuah asumsi. Lebi h-lebih lagi, sebagaimana diakui Darwin dalam bab yang panjang pada bukunya tersebut yang bertajuk Kesulitan-Kesulitan Teori, teori tersebut gagal dalam menghadapi banyak pertanyaan yang kritis.

Darwin menanamkan semua harapannya pada penemuan-penemuan ilmiah baru, yang dia harap akan menyel esaikan Kesulitan-Kesulitan Teori. Namun, berlawanan dengan harapannya, temuan-temuan ilmiah justru mengembangkan dimensi dari kesulitan-kesulitan tersebut.

Kekalahan Darwinisme terhadap sains dapat ditinjau dari tiga topik dasar:

1) Teori tersebut tidak dapat dengan cara apa pun menjelaskan bagaimana kehidupan berawal di bumi.

2) Tidak ada sama sekali temuan ilmiah yang menunjukkan bahwamekanisme evolusi yang di ajukan teori tersebut memiliki kekuatan untuk berevolusi.

3) Catatan fosil membuktikan hal yang sepenuhnya berlawanan dari apa yang dikemukakan teori evolusi.

No comments:

Post a Comment