KONTROVERSI SOSIAL AKAN
EVOLUSI
Seiring
dengan penerimaan "Darwinisme" yang meluas pada
1870-an, karikatur Charles Darwin dengan tubuh kera atau monyet menyimbolkan evolusi.
Pada
abad ke-19, terutama semenjak penerbitan buku Darwin "The
Origin of Species",
pemikiran bahwa kehidupan berevolusi mendapat banyak kritik dan menjadi tema
yang kontroversial. Namun demikian, kontroversi ini pada umumnya berkisar pada
implikasi teori evolusi di bidang filsafat, sosial, dan agama. Di dalam komunitas ilmuwan, fakta bahwa organisme
berevolusi telah diterima secara luas dan tidak mendapat tantangan. Walaupun
demikian, evolusi masih menjadi konsep yang diperdebatkan oleh beberapa
kelompok agama.
Manakala
berbagai kelompok agama berusaha menyambungkan ajaran mereka dengan teori
evolusi melalui berbagai konsep evolusi
teistik,
terdapat banyak pendukung ciptaanisme yang percaya bahwa evolusi
berkontradiksi dengan mitos penciptaan yang ditemukan pada ajaran agama
mereka. Seperti yang sudah diprediksi oleh Darwin, implikasi yang paling
kontroversial adalah asal usul manusia. Di beberapa negara,
terutama di Amerika Serikat, pertentangan antara agama dan sains telah
mendorong kontroversi penciptaan-evolusi, konflik keagamaan yang
berfokus pada politik dan pendidikan.[189] Manakala bidang-bidang
sains lainnya seperti kosmologi dan ilmu bumijuga bertentangan dengan
interpretasi literal banyak teks keagamaan, biologi evolusioner mendapatkan
oposisi yang lebih signifikan.
Beberapa
contoh kontroversi tak beralasan yang diasosiasikan dengan teori evolusi adalah
"Darwinisme sosial", istilah yang diberikan kepada
teori Malthusianisme yang dikembangkan oleh Herbert Spencer mengenai sintasan yang terbugar (survival of the fittest)
dalam masyarakat, dan oleh lainnya mengklaim bahwa kesenjangan sosial, rasisme,
dan imperialisme oleh karena itu
dibenarkan. Namun, pemikiran-pemikiran ini berkontradiksi dengan pandangan
Darwin itu sendiri, dan ilmuwan berserta filsuf kontemporer menganggap
pemikiran ini bukanlah amanat dari teori evolusi maupun didukung oleh data.
No comments:
Post a Comment