MENGAPA MENYANGKAL TEORI EVOLUSI DISAMAKAN DENGAN MENOLAK PERKEMBANGAN DAN
KEMAJUAN?
Kata
“evolusi” akhir-akhir ini sering digunakan dalam beberapa makna. Di antaranya,
kini ada penambahan aspek sosial, sehingga,
sekarang “evolusi” juga bisa berarti kemajuan umat manusia dan perkembangan teknologi. Tak
ada yang salah dengan konsep “evolusi” bila digunakan dalam makna tersebut. Tak diragukan,
umat manusia akan menggunakan kecerdasan, kepandaian, dan kekuatannya untuk berkembang,
seiring berjalannya waktu. Dari generasi ke generasi, pengetahuan umat manusia semakin
berkembang. Dengan cara yang sama, hal ini tidak membuktikan
kebenaran teori evolusi itu sendiri yang mengatakan bahwa makhluk hidup
tercipta secara kebetulan dan juga tidak sedikit
pun bertentangan dengan kebenaran fakta penciptaan.
Akan
tetapi, kaum evolusionis mempermainkan arti kata ini. Konsep yang benar,
dikacaukan dengan konsep yang
palsu. Sebagai contoh, pernyataan “Dalam perjalanan panjang umat manusia, sebagai makhluk sosial, pengetahuan,
budaya, dan teknologi yang dihasilkan, manusia selalu tetap berkembang” adalah benar. (Walaupun
demikian, kita harus ingat bahwa seiring dengan waktu, yang dapat terjadi bukan saja kemajuan,
melainkan juga kemunduran. Dari sudut sosiologi, ada masa-masa kemajuan, keterhentian, dan
kemunduran). Akan tetapi, pernyataan “Makhluk hidup berkembang dan berubah dengan berlalunya
waktu, seperti halnya manusia telah mengalami perkembangan
dan kemajuan” adalah salah. Sebagai makhluk berpikir, pengetahuan manusia meningkat dan diwariskan turun-temurun,
sehingga terus-menerus tercapai kemajuan; ini adalah masuk akal dan ilmiah. Akan tetapi, sama
sekali tidak masuk di akal apabila dikatakan bahwa makhluk hidup berkembang dan berevolusi
melalui ketidaksengajaan dan kebetulan, dengan mengikuti
kehendak kondisi-kondisi alamiah yang tidak terkendali dan tanpa kesadaran.
No comments:
Post a Comment