SEMUA ILMUWAN TERBESAR DALAM KEMAJUAN ILMIAH ADALAH PENGANUT FAKTA
PENCIPTAAN (KREASIONIS)
Tak
menjadi soal, betapapun keras upaya kaum evolusionis dalam menampilkan diri
mereka sebagai pemuncul gagasan seperti inovasi
(pembaruan) dan kemajuan, sejarah telah membuktikan bahwa pencetus yang sebenarnya dari
inovasi dan kemajuan adalah selalu para ilmuwan beriman yang meyakini penciptaan oleh Tuhan.
Kita
dapat menyaksikan adanya ilmuwan yang beriman di setiap titik kemajuan ilmiah. Leonardo da Vinci, Copernicus,
Kepler, dan Galileo, yang memulai era baru dalam ilmu astronomi, Cuvier, pendiri
paleontologi, Linnaeus, pendiri sistem penggolongan modern untuk flora dan fauna, Isaac Newton,
penemu hukum gravitasi, Edwin Hubble, yang menemukan adanya galaksi dan pemuaian alam semesta, serta
banyak lagi, dan banyak lainnya yang meyakini Tuhan dan percaya bahwa alam semesta dan
makhluk hidup adalah ciptaanNya.
Salah
satu ilmuwan terbesar di abad kedua puluh, Albert Einstein, berkata:
Saya
tak dapat membayangkan seorang ilmuwan sejati tanpa keimanan yang kuat. Situasi ini dapat dilukiskan sebagai: Ilmu
tanpa agama adalah lumpuh…
Max
Planck, pendiri fisika modern berkebangsaan Jerman, berkata:
Siapa
pun yang secara sungguh-sungguh telah terlibat dalam kerja ilmiah jenis apa pun
juga, akan sadar bahwa di atas pintu gerbang
memasuki kuil ilmu pengetahuan tertera kalimat: Engkau harus beriman. Ini adalah sifat yang
tak dapat dilepaskan dari seorang ilmuwan.
Sejarah
ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa perubahan dan kemajuan adalah hasil karya para ilmuwan yang berpaham kreasionis
(meyakini penciptaan). Selain itu, tentu saja, berbagai kemajuan dalam ilmu pengetahuan di abad
ke-20 dan ke-21 telah secara khusus menyajikan bukti yang amat banyak atas kebenaran fakta
penciptaan. Teknologi dan ilmu pengetahuan modern telah memungkinkan kita untuk menemukan fakta
bahwa alam semesta tercipta dari ketiadaan, dengan kata lain, “diciptakan”. Segenap dunia
ilmiah sepakat bahwa alam semesta tercipta dan berkembang sebagai akibat sebuah ledakan titik
tunggal. Dengan demikian, hancurlah sudah model alam semesta “tak hingga”, yang tidak memiliki awal
ataupun akhir, yang diyakini oleh kaum materialis karena kondisi ilmu pengetahuan yang masih
terbelakang di abad ke-19. Kini disadari bahwa alam semesta diciptakan, seperti tercantum dalam Al
Qur’an, dan alam memiliki awal dan batasan serta mengembang
seiring dengan waktu. Al Qur’an menyatakan fakta ini sebagai berikut:
Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu
yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al Anbiyaa’ ,
21:30)
Dan
langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (QS. Adz
Dzaariyaat, 51:47)
Lagi-lagi,
kemajuan ilmiah di abad ke-20 lah yang memungkinkan kita menemukan semakin banyak bukti penciptaan. Mikroskop
elektron mengungkapkan struktur sel, satuan terkecil pembentuk makhluk hidup, beserta
bagian-bagiannya. Penemuan DNA menunjukkan kecerdasan dan pengetahuan yang tidak terhingga
yang terdapat di dalam sel. Kemajuan ilmu biokimia dan fisiologi menunjukkan cara kerja
sempurna di tingkat molekul pada tubuh, serta rancangan yang amat hebat, yang tak mungkin dapat
dijelaskan dengan apa pun selain penciptaan.
Bertolak
belakang dari semua itu, adalah keterbelakangan ilmu pengetahuan 150 tahun yang lalu yang menyediakan lahan subur bagi
tumbuhnya teori evolusi.
Sebagai
kesimpulan, adalah mustahil menganggap mereka yang meyakini penciptaan dan terus menghadirkan berbagai bukti baru
tentang penciptaan ini sebagai kaum yang menolak kemajuan,
perkembangan, dan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, mereka itulah pendukung
terbesar bagi ketiga hal tersebut. Mereka yang
sesungguhnya menolak kemajuan adalah mereka yang menutup
mata terhadap semua bukti ilmiah yang sudah ada serta terus mempertahankan
teori evolusi, yang sebenarnya tak lain hanya
merupakan angan kosong.
No comments:
Post a Comment