Powered By Blogger

Friday, 3 May 2013

MENGAPA MEREKA MENCOBA TERUS MENGHIDUPKAN TEORI EVOLUSI DENGAN PROPAGANDA?


MENGAPA MEREKA MENCOBA TERUS MENGHIDUPKAN TEORI EVOLUSI DENGAN PROPAGANDA?

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah saluran seperti History Channel, The National Geographic Channel, dan Discovery Channel telah mulai berkampanye secara intensif mengenai propaganda evolusi. Dokumenter yang membicarakan teori evolusi dan memuja Charles Darwin telah ditayangkan, seolah-olah kesepakatan bersama telah diambil. Apakah alasannya? Dalam pandangan kami, ada usaha memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan oleh teori evolusi dalam beberapa tahun terakhir, dan terutama dalam beberapa bulan ini. Sebagaimana pendukung situs www.darwinism-watch.com mengetahui, penemuan di bidang paleontologi, biologi molekuler, dan genetika telah mengungkapkan pertentangan mendalam dalam pengakuan-pengakuan teori evolusi. Bahkan evolusionis pun menerimanya. (Anda dapat menemukan berbagai contoh dalam arsip www.darwinism-watch.com)

Sebenarnya cukup alami jika teori evolusi berakhir. Arsitek utama teori ini, Charles Darwin, hidup pada abad 19 dan tidak memahami kebanyakan ilmu yang ada saat ini. Misalnya, karena Darwin tidak memahami genetika, ia percaya bahwa makhluk hidup dapat berubah bentuk menjadi lebih baik, seperti dilakukan dalam persilangan, dan spesies baru dapat dihasilkan. Namun, karena jasa ilmu genetika, terungkaplah bahwa perbaikan sifat tidak dapat menghasilkan spesies baru. Ia juga tidak memahami biologi sel, dan karena ia menggunakan mikroskop kasar saat itu, ia mengira bahwa sel memiliki struktur yang sangat sederhana, sehingga sel dapat muncul secara kebetulan. Namun, saat ini para ahli mikrobiologi menganggap sel sebagai struktur dengan pengaturan yang benar-benar sempurna dan rumit, sebagaimana pengaturan kota New York atau sebuah kapal ruang angkasa, dan menganggap tidak mungkin sel dapat terjadi secara kebetulan. Dapat dimengerti jika Darwin yang tidak mengetahui semua cabang ilmu dan tidak memiliki fasilitas teknologi, dipengaruhi oleh kemiripan-kemiripan yang ditemuinya dalam makhluk-makhluk hidup dalam menyusun sebuah teori, dan kemudian teorinya runtuh dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah. Sejarah ilmu pengetahuan penuh dengan contoh-contoh seperti ini.

Namun, ada hal lain di sini, sesuatu yang tidak wajar dan tidak ada kesamaannya dalam sejarah: meskipun kenyataannya teori Darwin telah tertolak dengan adanya penemuan-penemuan ilmiah, ia belum ditinggalkan sebagaimana teori-teori lainnya. Bahkan, sejumlah ilmuwan telah dan masih mencoba membela teori itu. Hal inilah yang harus kita perhatikan. Meskipun ilmu pengetahuan telah terbukti menolak pernyataan bahwa makhluk hidup berevolusi secara kebetulan, mengapa teori evolusi masih mendapat dukungan?

Bukan rahasia bahwa, teori evolusi menolak kenyataan bahwa makhluk hidup diciptakan menurut rancangan cerdas seperti mencari asal-usul makhluk hidup. Karena itu, teori ini berfungsi sebagai pembela paham ateis dalam lingkungan ilmiah. Itulah mengapa mereka yang menolak rancangan cerdas dan keberadaan Sang Pencipta yang memiliki kekuatan hebat mendukung habis-habissan teori evolusi ini. Karena keruntuhan teori evolusi berarti keruntuhan kepercayaan ateis dan materialis, mereka sebisa mungkin melibatkan diri dalam propaganda evolusionis. Beberapa elemen utama dan tidak dapat dihilangkan dalam propaganda ini adalah organisasi seperti History Channel, National Geographic Channel, dan Discovery Channel dalam penayangan dan penerbitan seperti Science, Nature, Scientific American, dan New Scientist.

Titik awal yang utama dalam propaganda ini dimulai dengan slogan “Menolak teori evolusi berarti menolak ilmu penetahuan”. Itulah mengapa saluran dan publikasi ini, yang mengaku badan paling ilmiah yang terkenal dan terpercaya di dunia tidak pernah dapat mengangkat penemuan ilmiah yang menolak teori evolusi. Seolah-olah mereka telah diprogram, secara harfiahnya, oleh tangan-tangan tersembunyi, untuk membela teori evolusi dalam situasi apapun dan tidak pernah boleh menyebutkan sepatah katapun yang menentangnya.

No comments:

Post a Comment