Powered By Blogger

Friday, 3 May 2013

MENGATAKAN BAHWA KEBETULAN MENGHASILKAN JUTAAN KEAJAIBAN ADALAH SESUATU YANG SANGAT MUSTAHIL


MENGATAKAN BAHWA KEBETULAN MENGHASILKAN JUTAAN KEAJAIBAN ADALAH SESUATU YANG SANGAT MUSTAHIL

Hingga saat ini begitu banyak informasi yang telah diberikan mengenai kelahiran dan tubuh manusia di dokumenter BBC, The Human Body. Salah satu kalimat yang paling sering diulang dalam acara ini adalah “inilah keajaiban evolusi”. BBC membicarakan evolusi sebagai sesuatu yang memiliki tujuan, yang tahu apa yang dilakukannya, membuat rencana, dan dengan sempurna mengatur benda-benda mati dan atom-atom, sehingga kemungkinannya saluran televisi ini tidak menyadari arti sebenarnya yang mendasari logika ini.



“Keajaiban evolusi” berarti “keajaiban kebetulan”, karena menurut teori evolusi benda tak bernyawa mengatur dirinya karena kebetulan untuk menghasilkan makhluk hidup. Menurut pernyataan ini, atom seperti karbon, fosfat, hidrogen, oksigen, dan nitrogen menghasilkan protein, sel, bakteri, ikan, burung, bintang laut, lumba-lumba, macan tutul, gajah, lebah, semut, elang, singa, mawar, jeruk, otak manusia, jantung manuisa, tangan manusia (yang hingga saat ini belum bisa kita gandakan dengan teknologi yang ada), mata, dan manusia itu sendiri, yang berpikir, memutuskan, membaca, memahami yang dibacanya, merasakan kegembiraan, kesedihan, dan semangat—semuanya karena kebetulan. Semua struktur dan sifat yang rumit dan sempurna ini adalah keajaiban di alam. Tidak ada keraguan bahwa menyatakan hal ini terjadi secara kebetulan merupakan “kemustahilan yang teramat sangat”. Charles Darwin, arsitek teori evolusi, menyadari hal ini dan membuat pengakuan berikut mengenai mata, salah satu berbagai struktur rumit yang tak terhitung jumlahnya:

Membayangkan bahwa mata dengan seluruh perlengkapannya untuk mengatur fokus ke berbagai jarak, untuk menerima jumlah sinar yang berbeda dan memperbaiki kesalahan bentuk dan warna, telah terbentuk secara seleksi alam, sepertinya, saya akui, merupakan kemustahilan yang teramat sangat.

Untuk lebih memahami betapa bodohnya mengatakan bahwa semua makhluk hidup dan struktur serta organ di dalamnya terjadi secara kebetulan, cukup dengan mengingat beberapa sifat otak, subyek dokumenter BBC.

Otak manusia mengandung sekitar 10 milyar neuron (sel syaraf). Neuron memiliki cabang yang disebut axon dan dendron, yang saling menghubungkan neuron satu sama lain. Dengan adanya penghubung ini, yang dikenal sebagai synapsis, neuron dapat menyampaikan pesan satu sama lain. Dalam bukunya Evolution: A Theory in Crisis, seorang ahli biokimia Michael Denton mengata-kan bahwa jumlah penghubung antar neuron sekitar 1 quadrillion (1015 atau 1.000.000.000.000.000).

Kemudian ia berkata lagi:

Sulit untuk membayangkan jumlah 1015. Setengah Amerika Serikat, yang luasnya 1 juta mil persegi, dan bayangkan ia ditutupi hutan dengan 10.000 pohon per mil persegi. Pada setiap pohon pohon, yang ada pada 1 juta mil persegi, terdapat 100.000 daun. Itulah jumlah penghubung yang ada di otak Anda.

Semua penghubung yang jumlahnya tak terhitung dan saling berhubungan ini berada di dalam otak, organ kecil yang ukurannya sesuai dengan tengkorak manusia ini, telah diciptakan tepat seperti bentuk yang dibutuhkan dan untuk tujuan tertentu. Karena penghubung ini, hasil rancangan hebat dalam ciptaan Allah, kita dapat melakukan berbagai hal pada saat yang bersamaan tanpa adanya kebingungan. Misalnya, Anda dapat mendengarkan musik saat membaca kata-kata ini, sambil menyeruput secangkir kopi. Selain itu, pada saat yang sama, otak anda mengatur detak jantung, membiarkan Anda bernafas sambil mengatur agar tingkat oksigen dalam darah anda tetap, mengatur suhu tubuh anda, memperhitungkan otot tangan anda yang mana dan seberapa jauh harus berkontraksi agar Anda dapat mengangkat cangkir ke bibir anda tanpa menumpahkannya, dan juga memperhitungkan secara detil agar dengan seimbang Anda dapat berdiri, dan ia melakukannya tanpa Anda sadari. Ratusan fungsi seperti ini dijalankan oleh otak dengan cara yang sangat sempurna sepanjang hidup kita. Namun, kita tidak menyadari segala perhitungan yang ada di dalamnya.

Tulisan yang berjudul “Menghitung dari Otak” di majalah New Scientist, menggunakan analogi berikut mengenai kemampuan luar biasa yang ditunjukkan otak:

Secara kasar, otak manusia adalah komputer alami yang terdiri dari 10 hingga 100 milyar neuron, yang masing-masing berhubungan dengan sekitar 10.000 lainnya, dan semuanya berfungsi secara parallel… Sistem neuron melakukan 100 langkah untuk melakukan suatu tugas rumit seperti melihat atau berbicara yang bagi sebuah komputer elektronis akan membutuhkan milyaran langkah.

Sebagaimana telah kita lihat, otak manusia otak manusia memiliki sifat-sifat yang jauh lebih bagus dibanding komputer yang dihasilkan oleh teknologi yang sangat canggih. Namun, entah kenapa evolusionis, yang menerima bahwa komputer tidak akan pernah dapat terjadi secara kebetulan kombinasi bahan-bahan seperti silikon, kabel, dan kaca, menolak mengakui bahwa otak manusia, yang sejauh ini lebih hebat dibanding komputer manapun, tidak mungkin terjadi karena kombinasi acak atom-atom seperti nitrogen, karbon dan oksigen. Tentu saja, mereka tidak memiliki keraguan sedikitpun, atau paling tidak mereka memilih untuk memberikan kesan begitu. Namun, kenyataannya adalah, jika perancang, insinyur, tim teknis, jumlah kualitas bahannya tepat, dan pengetahuan ahli diperlukan bagi pembuatan komputer, maka hal yang sama berlaku pada otak. Tapi, tidak satupun bahan-bahan ini ditemukan di alam. Agar bahan-bahan di alam dapat menjadi burung, ikan, kuda, bunga, dan manusia dengan berbagai ras, jelas sekali bahwa mereka membutuhkan keberadaan Sang Pencipta Yang Agung, Yang memiliki pengetahuan, kebijaksanaan dan kekuatan tak terbatas, serta kemampuan membuat rancangan sempurna. Pencipta itu adalah Allah, Rabbul ‘alamin, Yang menciptakan seluruh dunia dari tidak ada.

No comments:

Post a Comment