Powered By Blogger

Monday, 6 May 2013

MEREKA YANG MENGINSPIRASI MUSSOLINI: NIETZSCHE DAN DARWIN


MEREKA YANG MENGINSPIRASI MUSSOLINI: NIETZSCHE DAN DARWIN

Pengabdian Mussolini terhadap komunisme berakar baik pada kecenderungannya kepada kekerasan maupun juga masalah-masalah kejiwaannya. Denis Mack Smith menggambarkan kepribadian Mussolini sebagai berikut:

Walaupun ia tetap setia kepada Marx, terdapat doktrin kecil yang tepat dalam macam sosialismenya yang ekletik (ia pilih dari berbagai sumber). Terkadang ia menyebut dirinya seorang sindikalis (mempersatukan berbagai aliran), namun secara rahasia ia menjelek-jelekkan hampir semua kaum sosialis dan bagi sebagian rekan tampak di atas segalanya adalah seorang anarkis.

Sejarawan lain yang meneliti kehidupan Mussolini, Angelica Balabanoff, berpendapat bahwa pandangan-pandangannya lebih merupakan refleksi dari lingkungan awalnya dan egoismenya sendiri yang suka memberontak daripada produk dari pemahaman dan pendiriannya; kebenciannya akan penindasan bukanlah kebencian impersonal terhadap sistem yang dimiliki oleh semua kaum revolusioner; ia muncul lebih dari rasa hina dan frustrasinya sendiri, dari keinginan untuk menonjolkan egonya sendiri dan dari sebuah tekad untuk balas dendam pribadi.

Sebenarnya, keyakinan Mussolini yang pasti adalah prinsip-prinsip tentangkonflik dan perang. Inilah yang telah ia pelaj ari dari pendiri ideologis fasisme, dengan kata lain, dari Friedrich Nietzsche dan mentornya, Charles Darwin.

Ada banyak bukti dari kekaguman Mussolini kepada keduanya. Dia mengakui kekagumannya kepada Nietzsche, yang menurut Mussolini telah mengisinya dengan sebuah erotisisme spiritual. Denis Mack Smith menulis:

Pada Nietzsche ia menemukan pembenaran bagi perang sucinya melawan kebajikan Kristen berupa kerendahan hati, kepasrahan, kemurahan hati, serta kebaikan, dan pada Nietzsche juga ia menemukan ungkapan-ungkapan favoritnya termasuk hidup penuh bahaya dan kehendak untuk berkuasa. Begitu juga halnya, konsep yang tepat tentang manusia super, egois tertinggi yang menentang baik Tuhan maupun massa, yang menganggap hina paham egaliter dan demokrasi, yang percaya bahwa yang terlemah akan tersudut dan mendorong mereka jika tidak bergerak cukup cepat.

Mussolini jelas-jelas merujuk tentang rantai ideologisnya dengan Darwinisme dalam halaman-halaman majalah mingguan komunis La Lotta di Classe (Perjuangan Kelas), yang ia sempat menjadi editor. Gambar Marx dan Darwin terpampang pada cover edisi perdana. Terbitan pertama La Lotta di Classe menyebut keduan ideolog materialis itu sebagai Pemikir terbesar abad yang lalu, dan penuh puja-puji bagi teori evolusi Darwin. Mussolini banyak menulis di La Lotta di Classe tentang tema-tema Darwinis, komunis, dan anti -agama, namun setelah tahun 1922, yakni, setelah ia memegang kekuasaan, semua kopi dari majalah ini tiba-tiba menghilang dari perpustakaan-perpustakaan lokal.

No comments:

Post a Comment