NEO-NAZI
Menurut
angka resmi di Jerman, terjadi 10.037 insiden bersifat rasis atau xenofobia pada tahun 1999. Insiden rasis
di tahun 2000 berjumlah lebih dari 10.000 kali.
Insiden sejenis terjadi di Inggris sebanyak 10.982 antara April dan September saja. Setengah dari kejahatan ini berupa
ancaman atau intimidasi. Namun kebanyakannya
berakhir dengan kematian, cidera, pembakaran atau penghancuran hak milik. Mereka yang bertanggung jawab
adalah gerombolan-gerombolan fasis yang
dikenal sebagai Neo-Nazi.
Gerakan
neo-Nazi mulai terorganisir pada tahun 1990-an. Sebelumnya, ada kelompok skinhead di Inggris pada tahun
1970-an. Ciri paling jelas dari gerakan skinhead
adalah penyerangan terhadap orang-orang di daerah-daerah miskin yang dihuni oleh pengungsi dan orang asing.
Hanya sebagian dari insiden ini bersifat rasis. Tetapi
pada tahun 1990-an, kebanyakan kelompok skinhead mengikuti rasisme dan mulai melakukan penyerangan rasis dan
fasis sebagai pendukung Nazisme.
Saat
ini, gerakan neo-Nazi tumbuh kuat dan meluas. Mereka aktif di 33 negara di enam benua. Jumlahnya sekitar 70.000
orang. anggota gerombolan-gerombolan jalanan
umumnya berusia antara 13 dan 25 tahun dan menggunakan internet untuk berkomunikasi.
Target
neo-Nazi berbeda di setiap negara. Menurut sebagian riset, mereka mengadakan perlawanan terhadap orang
Turki di Jerman, terhadap kaum jipsi di Hungaria,
Slowakia, dan Republik Ceko, terhadap orang Asia di Inggris, orang Afrika Utara di Prancis, orang dari Timur L aut
di Brazil, dan terhadap semua kelompok minoritas
dan pengungsi di Amerika. Di beberapa negara, para pengangguran dan mereka yang tinggal di daerah-daerah
miskin dapat menjadi sasaran.
Kaum
muda yang meniru Nazi ini umumnya pecandu obat terlarang, dan bajingan jalanan yang menganggur. Mereka
mudah dikenali dengan berbagai lambang
Nazi pada pakaian mereka, kepala mereka yang gundul, dan tato-tato mereka, yang umumnya memperlihatkan
kebencian mereka terhadap ras-ras lain. Dalam
slogan, bahasa, dan lagu mereka, mereka memuji-muji Hitler dan bersumpah untuk mewujudkan impiannya: sebuah dunia
yang dipimpin oleh ras Aria.
Macam
orang yang menjadi anggota gerombolan ini adalah berusia muda, dari keluarga tidak harmonis, tidak terdidik,
tanpa pengawasan, dan dengan kepercayaan diri
yang rendah. Dengan merendahkan orang lain, melalui kekerasan dan rasa takut, mereka mencoba menipu diri sendiri untuk
mempercayai bahwa mereka berasal dari sebuah
kelompok yang lebih unggul dari lainnya.
Di
antara karakteristik mereka, kita dapat menyebutkan kebencian, intimidasi, tindak tanduk yang mengancam, sifat suka
merusak, dan suka merugikan. Para penjahat
besar di antara mereka dipandang sebagai pahlawan.
Neo-Nazi
juga punya jenis musik khas mereka sendiri. Kalangan ini memandang musik sebagai alat propaganda. Lirik-lirik
lagu mereka mengungkapkan perilaku mereka
yang rasis, paranoid, dan agresif. Judul -judul lagu dan nama-nama grup musik mereka juga membawa pesan-pesan
serupa; dengan nama-nama seperti “Vampire”, “White Noise”, “Battleground”, “Razor
Edge”, dan “White Warriors”.
Grup-grup
ini dapat menyelenggarakan konser di mana pun yang mereka inginkan di negara-negara Eropa, seperti
Jerman, Belgia, dan Inggris, dengan dihadiri oleh
ribuan orang muda, dan dipenuhi berbagai penghormatan Nazi.
Neo-Nazi
juga memiliki penggemar sendiri di luar organisasi mereka. Para holigan sepak bola berada di puncak
daftar. Skinhead dan berbagai holigan lainnya menghadiri
pertandingan-pertandingan olah raga dan meneriakkan lagu-lagu yang menentang kelompok etnik atau kebangsaan
lain, bahkan menyerang penggemar regu
lawan, dan memulai perkelahian tangan kosong di tempat, yang seringkali berakhir dengan kematian.
Gerombolan-gerombolan ini, walaupun sebenarnya bukan neo-Nazi, dapat juga dengan mudah
digerakkan untuk aksi-aksi neo-Nazi. Bagi para petinggi
neo-Nazi, mereka dipandang sebagai orang-orang yang mudah dimanipulasi, karena mereka juga
menyukai musik neo-Nazi, dan karenanya di bawah ramuan
propaganda Nazi yang tepat, mudah dikerahkan dan dipanggil beraksi kapan pun. Dengan cara ini gerakan rasis terus
meracuni kaum muda dan menarik para penganut
baru.
Gerakan-gerakan
neo-Nazi di Eropa dapat menjadi begitu kuat berkat dukungan rahasia yang mereka peroleh
dari masyarakat lainnya dan dari para politisi. Banyak partai yang aktif di Eropa saat
ini di bawah bermacam-macam nama sebenarnya
melakukan kecenderungan fasis dan secara aktif mendukung kaum neo-Nazi. Di luar
politisasi ini, kaum neo-Nazi beranggapan mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan kekerasan dan aksi
jalanan.
Sebagaimana
telah kita pahami sepanjang buku ini, hal ini merupakan karakteristik khas fasisme. K aum fasis
mengira mereka tidak akan dapat memenangkan
pertarungan ide dalam suatu lingkungan demokratis. Mereka sebaliknya meyakini hukum rimba, dan
bahwa kebenaran adalah milik yang kuat, bukan
yang bekerja keras. Dalam pandangan mereka, agresi dan penindasan adalah faktor
terkuat.
No comments:
Post a Comment