Powered By Blogger

Friday, 3 May 2013

PROPAGANDA BERBAHAYA ATEIS MENDAMPINGI PROPAGANDA EVOLUSIONIS


PROPAGANDA BERBAHAYA ATEIS MENDAMPINGI PROPAGANDA EVOLUSIONIS

Acara tentang biografi Charles Darwin yang disiarkan oleh History Channel berisi bagian-bagian yang sering terdapat dalam propaganda ateis, mencoba menggambarkan ilmu pengetahuan dan agama sebagai dua hal berlawanan, dan mempertahankan keunggulan paham Darwinisme. Acara ini menggambarkan Darwin sebagai ilmuwan ateis dan berusaha menimbulkan kesan bahwa semakin ia tertarik pada ilmu pengetahuan, semakin jauh ia dari agama. Pernyataan yang digunakan dalam dokumenter ini sangat mengganggu karena mereka mempertahankan bahwa menurut teori evolusi manusia juga seekor hewan, dan bahwa tidak ada ruh yang tidak pernah mati. Gagasan ini tidak sesuai dengan ajaran Kristen karena jika ruh tidak ada, maka motivasi untuk kehidupan ruhiah yang lebih baik akan ditinggalkan. Dalam dokumenter disebutkan bahwa setelah kematian putrinya, Emmy, Charles Darwin percaya bahwa tidak ada pengadilan setelah kematian.

Karena teori evolusi dianggap sebagai sebuah kenyataan dalam dokumenter ini, pernyataan tak berdasar dimunculkan, seperti “manusia adalah seekor hewan yang tidak memiliki ruh, hal-hal yang bersifat ruhiah tidak penting, dan yang katanya sebagai hari pembalasan, akhirat, atau kehidupan sesudah mati, itu tidak ada.” Pernyataan seperti ini tidak saja membahayakan masyarakat di mana pernyataan ini disebarluas-kan, tapi juga tidak dapat diterima dalam masyarakat yang sebagian besarnya adalah orang-orang beriman. Perwakilan dari History Channel harus memperhatikan hal ini dan mempertimbangkan kembali kebijakan penyiaran mereka saat mengetahui bahwa mereka berbicara pada masyarakat yang sebagian besar anggotanya percaya pada Allah dan agama.

Bahaya propaganda ateis terbukti nyata. Salah satu alasan di balik keruntuhan Uni Soviet yang tiba-tiba dan mengapa mereka tidak dapat bertahan adalah mereka telah meninggalkan agama dan nilai-nilai ruhiah selama bertahun-tahun. Meskipun menyadari bahwa mereka yang mencari keselamatan dalam sistem kapitalis akan menemukan dirinya berada dalam situsi yang tidak tertahankan, Rusia mulai berdiri di atas kakinya sendiri setelah mulai memahami pentingnya agama dan hal-hal yang bersifat ruhiah. Ateisme menghancurkan kesatuan, keharmonisan, kedamaian dan struktur masyarakat. Orang yang menganggap dirinya hewan dan percaya bahwa mereka tidak ada lagi setelah mati memiliki kecenderungan menjadi jahat, tak bermoral, kasar dan kriminal. Mudah sekali bagi mereka merasa yakin untuk membunuh, menyiksa dan menyakiti orang lain, karena mereka tidak menganggap orang lain sebagai makhluk yang memiliki ruh, tetapi sebagai hewan. Bentuk-bentuk tindakan tak bermoral seperti kebohongan, korupsi, dan pencurian meningkat tajam dalam masyarakat tak beragama, dan tidak mungkin mencegah mereka kecuali struktur moral dan agama masyarakat ditegakkan. Perasaan cinta, kehangatan, kasih sayang, dan kesetiaan seluruhnya lenyap dalam masyarakat ateis, digantikan oleh kemarahan, kekasaran, egoisme, dan kekejaman.

Ini hanyalah beberapa tragedi yang dihasilkan ateisme pada masyarakat. Jika kita mempertimbangkan satu demi satu dari seluruh tragedi yang akan dialami setiap keluarga yang ingin membentuk generasi yang tidak beagama, kita dapat melihat dengan jelas betapa dalamnya kejahatan yang dihasilkan paham ateisme. Itulah mengapa mereka yang terlibat dalam propaganda ateis sebenarnya sedang bermain api, dan mengapa situs Darwinism-watch.com berisi nasehat-nasehat bagi mereka yang “terlibat dalam ateis propaganda dengan mata tertutup”. Orang-orang ini tidak dapat melihat bukti-bukti yang menentang teori evolusi, dan juga tidak dapat memperhitungkan kerusakan serius pada masyarakat yang disebabkan karena pembelaan mereka terhadap teori ini.

No comments:

Post a Comment