PROPAGANDA BERBAHAYA ATEIS MENDAMPINGI PROPAGANDA EVOLUSIONIS
Acara
tentang biografi Charles Darwin yang disiarkan
oleh History Channel berisi bagian-bagian yang sering terdapat dalam propaganda ateis, mencoba menggambarkan ilmu
pengetahuan dan agama sebagai dua
hal berlawanan, dan mempertahankan
keunggulan paham Darwinisme. Acara
ini menggambarkan Darwin sebagai ilmuwan
ateis dan berusaha menimbulkan kesan bahwa
semakin ia tertarik pada ilmu pengetahuan, semakin
jauh ia dari agama. Pernyataan yang digunakan
dalam dokumenter ini sangat mengganggu
karena mereka mempertahankan bahwa
menurut teori evolusi manusia juga seekor hewan,
dan bahwa tidak ada ruh yang tidak pernah
mati. Gagasan ini tidak sesuai dengan ajaran
Kristen karena jika ruh tidak ada, maka motivasi
untuk kehidupan ruhiah yang lebih baik akan
ditinggalkan. Dalam dokumenter disebutkan bahwa
setelah kematian putrinya, Emmy, Charles Darwin
percaya bahwa tidak ada pengadilan setelah
kematian.
Karena
teori evolusi dianggap sebagai sebuah kenyataan
dalam dokumenter ini, pernyataan tak berdasar
dimunculkan, seperti “manusia adalah seekor
hewan yang tidak memiliki ruh, hal-hal yang
bersifat ruhiah tidak penting, dan yang katanya
sebagai hari pembalasan, akhirat, atau kehidupan
sesudah mati, itu tidak ada.” Pernyataan seperti
ini tidak saja membahayakan masyarakat di
mana pernyataan ini disebarluas-kan, tapi juga
tidak dapat diterima dalam masyarakat yang sebagian
besarnya adalah orang-orang beriman. Perwakilan
dari History Channel harus memperhatikan hal
ini dan mempertimbangkan kembali kebijakan
penyiaran mereka saat mengetahui bahwa
mereka berbicara pada masyarakat yang sebagian
besar anggotanya percaya pada Allah dan
agama.
Bahaya
propaganda ateis terbukti nyata. Salah satu
alasan di balik keruntuhan Uni Soviet yang tiba-tiba
dan mengapa mereka tidak dapat bertahan
adalah mereka telah meninggalkan agama
dan nilai-nilai ruhiah selama bertahun-tahun. Meskipun menyadari bahwa mereka yang mencari keselamatan dalam sistem
kapitalis akan menemukan dirinya
berada dalam situsi yang tidak
tertahankan, Rusia mulai berdiri di atas kakinya
sendiri setelah mulai memahami pentingnya agama
dan hal-hal yang bersifat ruhiah. Ateisme
menghancurkan kesatuan, keharmonisan, kedamaian
dan struktur masyarakat. Orang yang
menganggap dirinya hewan dan percaya bahwa
mereka tidak ada lagi setelah mati memiliki kecenderungan
menjadi jahat, tak bermoral, kasar dan
kriminal. Mudah sekali bagi mereka merasa yakin
untuk membunuh, menyiksa dan menyakiti orang
lain, karena mereka tidak menganggap orang
lain sebagai makhluk yang memiliki ruh, tetapi
sebagai hewan. Bentuk-bentuk tindakan tak bermoral
seperti kebohongan, korupsi, dan pencurian
meningkat tajam dalam masyarakat tak beragama,
dan tidak mungkin mencegah mereka kecuali
struktur moral dan agama masyarakat ditegakkan.
Perasaan cinta, kehangatan, kasih sayang,
dan kesetiaan seluruhnya lenyap dalam masyarakat ateis, digantikan oleh
kemarahan, kekasaran, egoisme,
dan kekejaman.
Ini
hanyalah beberapa tragedi yang dihasilkan ateisme
pada masyarakat. Jika kita mempertimbangkan satu
demi satu dari seluruh tragedi yang akan
dialami setiap keluarga yang ingin membentuk generasi
yang tidak beagama, kita dapat melihat
dengan jelas betapa dalamnya kejahatan yang
dihasilkan paham ateisme. Itulah mengapa mereka
yang terlibat dalam propaganda ateis sebenarnya
sedang bermain api, dan mengapa situs
Darwinism-watch.com berisi nasehat-nasehat bagi mereka yang “terlibat dalam ateis propaganda dengan mata tertutup”.
Orang-orang ini tidak dapat
melihat bukti-bukti yang menentang teori
evolusi, dan juga tidak dapat memperhitungkan kerusakan
serius pada masyarakat yang disebabkan
karena pembelaan mereka terhadap teori
ini.
No comments:
Post a Comment