TINGKAH LAKU YANG UNIK
Jenis-jenis
Latimeria diketahui hidup pada kedalaman antara 150-2000 m dengan suhu sekitar
18o C. Jenis ini menyukai lereng vulkanis dan bergua lava. Pada siang hari ikan
ini lebih senang tinggal di dalam gua dalam kelompok kecil (sampai 14 ekor). Di
malam hari ikan ini akan keluar mengikuti arah arus untuk mencari makan.
Latimeria tergolong ikan predator; makanannya adalah ikan-ikan kecil yang hidup
di dasar dan kolom pertengahan. Hal ini sesuai pula dengan struktur saluran
pencernaannya yang memiliki lambung dan usus yang berdinding tebal dan
berlipat-lipat.
Meski
mendapat julukan ”raja laut” dan tampang yang garang, ikan coelacanth cenderung
pemalas. Mungkin karena bentuk tubuhnya yang tegap, gerak renangnya tergolong
lambat. Walaupun memiliki sirip dengan tonjolan daging yang menyerupai tangan
dan kaki, ikan ini tidak dapat berjalan di atas dasar perairan sebagaimana
dibayangkan. Namun ketika berenang, kedua pasang sirip perut dan dadanya
memperlihatkan gerakan seperti derap kuda yang berjalan perlahan. Selain itu,
diketahui ikan Latimeria kadang-kadang menunggingkan tubuhnya ke dasar perairan
secara vertikal dengan bagian moncongnya menyentuh dasar perairan. Dalam posisi
seperti ini sirip ekornya akan bergerak atau berputar dalam posisi siku-siku
terhadap tubuhnya.
Latimeria
tergolong ikan yang mengalami pembuatan di dalam tubuh dan melahirkan anak.
Pola perkembangbiakan ini berbeda dengan jenis-jenis ikan pada umumnya yang
melakukan pembuahan di luar tubuh. Walaupun pembuahan dan perkembangan telur
terjadi di dalam saluran reproduksi, telur yang berkembang tidak mendapat sari
makananan langsung dari induk seperti halnya pada hewan-hewan menyusui
(mamalia). Telur-telur yang dihasilkan seperti pada Latimeria chalumnae
tergolong sedikit (paling banyak 26 butir) dan disimpan di dalam saluran
reproduksi atau oviduct. Sesudah dibuahi memerlukan waktu yang cukup lama
(sekitar satu tahun) sampai berkembang menjadi anakan yang siap dilahirkan.
Potensi reproduksi yang rendah dan penyebarannya yang terbatas menjadikan ikan
ini dalam status konservasi terancam punah.
No comments:
Post a Comment