IKAN FOSIL
Ikan
coelacanth tergolong ke dalam ordo Coelacanthiformes. Berdasarkan fosilnya,
pertama kali muncul di bumi pada zaman Devonian (sekitar 400 juta tahun lalu).
Selain Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis, semua anggota
Coelacanthiformes telah punah dan hanya menyisakan fosil. Bahkan sebelum
Latimeria chalumnae ditemukan di Kep. Komoro pada tanggal 23 Desember 1938,
jenis-jenis ikan coelacanth telah diperkirakan punah pada akhir Masa Kretaseus
sekitar 65-70 juta tahun lalu. Karena itu, sejak pertama kali ditemukan ikan
coelacanth hidup, ikan itu pun disebut ikan fosil.
Ikan
ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh jenis-jenis lainnya seperti
adanya tujuh sirip yang berlobi daging, sirip tambahan pada sirip ekornya,
sambungan intrakkranial di bagian atas kepalanya, dan adanya tulang rawan yang
berisi cairan sebagai penyangga tubuhnya yang disebut notokorda. Selain itu,
posisi anus dan saluran reproduksinya berada tepat di tengah dua tonjolan sirip
perutnya yang seolah-olah berada di tengah pangkal kedua kaki sebagaimana
lazimnya pada manusia.
Dengan
adanya sirip-sirip berlobi daging yang menyerupai tonjolan tangan dan kaki,
ikan coelacanth diasumsikan berkerabat lebih dekat ke hewan berkaki empat
(tetrapoda) dan ke ikan paru (lungfish) dari pada ke jenis-jenis ikan biasa
yang kita lihat. Ikan-ikan yang biasa kita lihat atau grup Teleostei bernenek
moyang ikan yang disebut Paleoniscoids yang melimpah di zaman Carbon sampai
permulaan Triasic (lebih kurang 100 juta tahun lalu).
No comments:
Post a Comment