JENIS KELAMIN DAN REKOMBINASI
Pada organisme aseksual, gen diwariskan
bersama, atau ditautkan, karena ia tidak dapat bercampur dengan gen
organisme lain selama reproduksi. Keturunan organisme seksual mengandung
campuran acak kromosom leluhur yang dihasilkan melalui pemilahan bebas. Pada proses rekombinasi genetika terkait, organisme seksual juga dapat
bertukarganti DNA antara dua kromosom yang berpadanan. Rekombinasi dan
pemilahan ulang tidak mengubahan frekuensi alel, namun mengubah alel mana yang
diasosiasikan satu sama lainnya, menghasilkan keturunan dengan kombinasi alel
yang baru. Manakala proses ini meningkatkan variasi pada keturunan individu
apapun, pencampuran genetika dapat diprediksi untuk tidak menghasilkan efek,
meningkatkan, ataupun mengurangi variasi
genetika pada populasi,
bergantung pada bagaimana ragam alel pada populasi tersebut terdistribusi. Sebagai
contoh, jika dua alel secara acak terdistribusi pada sebuah populasi, maka
jenis kelamin tidak akan memberikan efek pada variasi. Namun, jika dua alel
cenderung ditemukan sebagai satu pasang, maka pencampuran genetika akan
menyeimbangkan distribusi tak-acak ini, dan dari waktu ke waktu membuat
organisme pada populasi menjadi lebih mirip satu sama lainnya. Efek keseluruhan
jenis kelamin pada variasi alami tidaklah jelas, namun riset baru-baru ini
menunjukkan bahwa jenis kelamin biasanya meningkatkan variasi genetika dan
dapat meningkatkan laju evolusi.
Rekombinasi mengijinkan alel sama yang
berdekatan satu sama lainnya pada unting DNA diwariskan secara bebas. Namun
laju rekombinasi adalah rendah, karena pada manusia dengan potongan satu juta pasangan basa DNA,
terdapat satu di antara seratus peluang kejadian rekombinasi terjadi per
generasi. Akibatnya, gen-gen yang berdekatan pada kromosom tidak selalu disusun
ulang menjauhi satu sama lainnya, sehingga cenderung diwariskan bersama.
Kecenderungan ini diukur dengan menemukan bagaimana sering dua alel gen yang
berbeda ditemukan bersamaan, yang disebut sebagai ketakseimbangan pertautan (linkage disequilibrium). Satu set
alel yang biasanya diwariskan bersama sebagai satu kelompok disebut sebagai haplotipe.
Reproduksi seksual membantu menghilangkan
mutasi yang merugikan dan mempertahankan mutasi yang menguntungkan. Sebagai
akibatnya, ketika alel tidak dapat dipisahkan dengan rekombinasi (misalnya kromosom Y mamalia yang diwariskan dari ayah ke anak laki-laki),
mutasi yang merugikan berakumulasi. Selain itu, rekombinasi dan pemilahan ulang
dapat menghasilkan individu dengan kombinasi gen yang baru dan menguntungkan.
Efek positif ini diseimbangkan oleh fakta bahwa proses ini dapat menyebabkan
mutasi dan pemisahan kombinasi gen yang menguntungkan.
No comments:
Post a Comment