MUTASI
Variasi genetika berasal dari mutasi acak
yang terjadi pada genom organisme. Mutasi merupakan perubahan pada urutan DNA
sel genom dan diakibatkan oleh radiasi, virus, transposon, bahan kimia mutagenik, serta kesalahan selama proses meiosis ataupun replikasi DNA.
Mutagen-mutagen ini menghasilkan beberapa jenis perubahan pada urutan DNA. Hal
ini dapat mengakibatkan perubahan produk gen, mencegah
gen berfungsi, atupun tidak menghasilkan efek sama sekali. Kajian pada lalat Drosophila melanogaster menunjukkan bahwa jika sebuah mutasi
mengubah protein yang dihasilkan oleh sebuah gen, 70% mutasi ini memiliki efek
yang merugikan dan sisanya netral ataupun sedikit menguntungkan. Oleh karena
efek-efek merugikan mutasi terhadap sel, organisme memiliki mekanisme reparasi DNA untuk
menghilangkan mutasi. Oleh karena itu, laju mutasi yang optimal untuk sebuah
spesies merupakan kompromi bayaran laju mutasi tinggi yang merugikan, dengan
bayaran metabolik sistem mengurangi laju mutasi, seperti enzim
reparasi DNA. Beberapa spesies seperti retrovirus memiliki
laju mutasi yang tinggi, sedemikian rupanya keturunannya akan memiliki gen yang
bermutasi. Mutasi cepat seperti ini dipilih agar virus ini dapat secara konstan
dan cepat berevolusi, sehingga dapat menghindari respon sistem immun manusia.
Mutasi dapat melibatkan duplikasi fragmen DNA yang besar, yang merupakan sumber utama bahan baku
untuk gen baru yang berevolusi, dengan puluhan sampai ratusan gen terduplikasi
pada genom hewan setiap satu juta tahun. Kebanyakan gen merupakan bagian dari famili gen leluhur yang sama yang
lebih besar.
Gen dihasilkan oleh beberapa metode, umumnya
melalui duplikasi dan mutasi gen leluhur ataupun dengan merekombinasi bagian
gen yang berbeda, membentuk kombinasi baru dengan fungsi yang baru. Sebagai
contoh, mata manusia menggunakan empat gen untuk menghasilkan struktur yang
dapat merasakan cahaya: tiga untuk sel kerucut, dan satu
untuk sel batang; keseluruhannya berasal dari satu gen
leluhur tunggal. Keuntungan duplikasi gen (atau bahkan keseluruhan genom)
adalah bahwa tumpang tindih atau fungsi berlebih pada gen ganda mengijinkan
alel-alel dipertahankan (jika tidak akan membahayakan), sehingga meningkatkan
keanekaragaman genetika.
Perubahan pada bilangan kromosom dapat
melibatkan mutasi yang bahkan lebih besar, dengan segmen DNA dalam kromosom
terputus kemudian tersusun kembali. Sebagai contoh, dua kromosom pada genus Homo bersatu membentuk kromosom 2 manusia; pernyatuan ini tidak terjadi pada garis keturunan kera
lainnya, dan tetap dipertahankan sebagai dua kromosom terpisah. Peran paling penting penataan ulang kromosom ini pada
evolusi kemungkinan adalah untuk mempercepat divergensi populasi menjadi
spesies baru dengan membuat populasi tidak saling berkembang biak, sehingga
mempertahankan perbedaan genetika antara populasi ini.
Urutan DNA yang dapat berpindah pada genom,
seperti transposon, merupakan bagian utama pada bahan genetika tanaman dan
hewan, dan dapat memiliki peran penting pada evolusi genom. Sebagai contoh,
lebih dari satu juta kopi urutan Alu terdapat
pada genom manusia, dan urutan-urutan ini telah digunakan untuk
menjalankan fungsi seperti regulasi ekspresi gen. Efek lain
dari urutan DNA yang bergerak ini adalah ketika ia berpindah dalam suatu genom,
ia dapat memutasikan atau mendelesi gen yang telah ada, sehingga menghasilkan
keanekaragaman genetika.
No comments:
Post a Comment