Powered By Blogger

Thursday, 2 May 2013

KEBINGUNGAN TENTANG MATERIALISME YANG DISEMBUNYIKAN OLEH STEVEN PINKER


KEBINGUNGAN TENTANG MATERIALISME YANG DISEMBUNYIKAN OLEH STEVEN PINKER

Discovery Channel juga melaporkan kesalahan-kesalahan tentang asal-usul tingkah laku manusia yang dilakukan oleh Steven Pinker, seorang ahli psikologi dari Massachusetts Institute of Technology, seolah-olah itu benar. Pinker menyampaikan pendapat di bawah ini:

Pengendalian tingkah laku yang sesungguhnya berlangsung pada level sel-sel syaraf dan penghubung-penghubungnya, dan kita memiliki seratus milyar sel syaraf dan mungkin seratus trilyun penghubung. Mengagumkan sekali membayangkan bagaimana semuanya tersusun dalam kepala seorang bayi. Evolusi kita banyak terdiri dari bukan saja menambahkan, tetapi juga menghubungkannya dengan cara yang tepat untuk mendukung kecerdasan.

Sebagaimana Pinker menjelaskan, struktur otak manusia sangat rumit. Bahkan dalam majalah ilmiah digambarkan sebagai “yang paling rumit di alam semesta”. Lebih jauh lagi, rancangan dan kemampuan pengolahan dalam otak manusia bahkan digunakan sebagai model bagi para ahli komputer. Dr. Kerry Bernstein, seorang teknokrat senior dari perusahaan terkemuka IBM, mengatakan dalam sebuah laporan interview berjudul Brain Teaches Computers a Lesson yang diterbitkan di MSNBC.com, bahwa ia menyelenggarakan konferensi tahunan berkala yang dihadiri oleh ahli-ahli neurology di kantor pusat IBM untuk memberikan informasi pada para insinyurnya mengenai rancangan otak manusia. Bernstein mengatakan bahwa pengoperasian otak tidak dapat ditiru sepenuhnya. Otak beroperasi pada kecepatan kurang lebih 12 kilohertz—sama dengan 12.000 putaran per detik—dan menggunakan sebagian energi yang dibutuhkan komputer, kata Bernstein. Ini membuat otak berkali lipat lebih efisien daripada komputer tercepat, katanya “alasannya adalah karena sesuatu yang tidak dapat kami lakukan dalam elektronik.” Bernstein berkata, “yaitu notion of massive parallelism (gelombang parallelisme besar-besaran) [Paralellisme = pengiriman bit-bit data secara bersamaan ke jalur-jalur data/dataline yang berbeda–Chambers Science and Technology Dictionary -Pent.]).” Artinya satu bit data dapat menyebar ke 100.000 neuron lainnya, katanya.

Sebagaimana rancangan hebat ini, fungsi otak juga paling produktif. Martin S. Banks, seorang professor optometri dan psikologi di Universitas California Berkeley, mengatakan, “Otak itu efisien, yaitu tidak menghabiskan energi untuk menyimpan informasi yang tidak dibutuhkan dalam kehidupan.”

Sebagaimana kita ketahui, terdapat rancangan yang luar biasa pada susunan dan fungsi otak. Meskipun demikian, Pinker dan Darwinis lainnya, berpendapat bahwa keteraturan pada otak ini terjadi karena mutasi kebetulan. Mereka mengatakan bahwa atom-atom tanpa kemampuan berfikir membentuk rancangan luar biasa dalam otak manusia semata-mata akibat “proses evolusi” panjang yang terjadi secara kebetulan. Pernyataan ini tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak beralasan. Penelitian genetika menunjukkan bahwa tidak pernah ada mutasi yang menambahkan informasi ke dalam gen, dan sekalipun terjadi ada efeknya, selalu merugikan bagi organisme itu. Tidak satu mutasi buatan pun yang dilakukan di laboratorium telah menghasilkan keuntungan bagi makhluk hidup. Embrio yang mengalami mutasi terlahir mati atau cacat. Jelas bahwa mutasi tidak akan pernah membawa “keteraturan” bagi otak. Hal ini sama tidak mungkinnya dangan mengubah kalkulator elektronis menjadi komputer canggih dengan cara memukulnya dengan palu.

Pernyataan bahwa tingkah laku berhubungan dengan sel-sel syaraf dan penghubung-penghubungnya adalah sebuah dogma. Keterlibatan neuron dalam tingkah laku telah disadari di otak, namun tidak ada penjelasan yang diberikan tentang aktivitas neuron yang berubah menjadi kesadaran, yang merupakan sumber segala tingkah laku, bagi otak.

Tingkah laku terdiri dari pilihan-pilihan tindakan yang diambil manusia untuk beradaptasi dengan lingkungannya atau untuk mengadaptasikan lingkungan dengan dirinya. Tingkah laku bergantung pada pengetahuannya, dengan kata lain kesadarannya, akan lingkungan. Namun, kesadaran merupakan salah satu kesulitan besar yang dihadapi materialisme, karena kesadaran tidak pernah dibuktikan dalam bentuk materi: tidak ada petunjuk yang pernah ditemukan di mana kesadaran berada dalam otak dan bagaimana ia muncul. Pertanyaan mengenai bagaimana kesadaran muncul pada manusia, yang merupakan sekumpulan sel, masih merupakan misteri bagi kaum materialis. Percobaan pengamatan otak dan teori-teori yang diajukan semua telah gagal menjelaskan tentang kesadaran. Colin McGinn, penulis buku The Problem of Consciousness mengakui kegagalan ini dalam pernyataannya:

Kami telah lama mencoba mengungkap masalah hubungan pikiran dan tubuh (mind-body problem). Tapi usaha keras kami belum berhasil. Misterinya masih tetap ada. Saya rasa waktu telah membuktikan bahwa kami tidak dapat membongkar misteri ini.

Semuanya ini mengungkapkan bahwa tingkah laku tidak dibatasi oleh sel-sel otak. Steven Pinker sebenarnya sungguh-sungguh menyadari kesulitan yang ditimbulkan oleh kesadaran bagi materialisme. Dengan menggunakan hubungan antara sel-sel otak sebagai landasan tingkah laku, ia mencoba menutupi kesulitan yang dihadapi materialisme ini, bukan menawarkan penjelasan yang sesuai.

No comments:

Post a Comment