MUSUH-MUSUH IMAJINER BAGI NEGARA FASIS
Fasisme adalah sebuah ideologi yang benar-benar lemah, dan harus berada
dalam kondisi pergolakan terus-menerus agar dapat bertahan hidup. Faktor yang
paling membuat negara fasis kuat di mata rakyatnya adalah mitos "musuh internal
dan eksternal". Semua negara fasis menciptakan musuh-musuh imajiner, dan
menyatakan perang habis-habisan terhadap mereka. Kediktatoran menguat melalui
peliputan media secara berulang-ulang setiap hari tentang berbagai kemenangan
gemilang atas musuh. Dan hal ini membangkitkan keyakinan bahwa "demi
melindungi rakyat dari bahaya besar ini, perlu berlaku kasar dan kejam terhadap
lawan". Rezim fasis terus berkuasa berkat gagasan umum tentang "kita dan mereka"
dan musuh-musuh imajiner ini. Dengan demikian, ada pembenaran untuk pengikisan
kekuatan hukum, pelanggaran hak asasi manusia, dan terorisme oleh negara. Mereka
yang mengkritik fasisme dengan sendirinya dituduh bekerja sama dengan si musuh
imajiner.
Hitler memusuhi Yahudi dan komunis, Mussolini memusuhi komunis; dan di
jaman ini, para fasis seperti Saddam Hussein memusuhi Amerika Serikat, serta
Slobodan Milosevic memusuhi kaum muslim. Mereka semua membangun rasa
kesatuan palsu melalui ancaman imajiner ini. Bahaya yang dibuat-buat ini adalah
senjata propaganda fasisme yang paling penting, yakni dengan menyebutkan adanya
ancaman mengerikan, dan menggambarkan sang pemimpin fasis sebagai seorang "
pahlawan" yang akan menyelamatkan rakyatnya. Dalam skenario menyesatkan ini,
musuh rekaan tersebut selalu dikatakan sedang menyerang, dan pemimpin fasis
dengan gagah berani memukul mundur si musuh dan melindungi rakyatnya. Itulah
mengapa rakyat Irak masih begitu mencintai Saddam Hussein, di balik segala
penindasan yang dilakukannya. Saddam dengan ahli menggunakan kekuasaannya
kepada media untuk mencap negara lain sebagai musuh.
No comments:
Post a Comment