NILAI-NILAI SAKRAL YANG KELIRU DALAM FASISME
Fasisme adalah sebuah kepercayaan keliru yang dibuat untuk menyingkirkan
agama-agama ketuhanan dan menggantikannya dengan kepercayaan pagan. Dan,
sudah jelas bahwa bila kepercayaan itu keliru, maka nilai-nilai yang disakralkannya
pun pasti keliru. Misalnya, kaum Nazi selalu menggunakan slogan "Blut and Boden"
(Darah dan Tanah), dan membuat simbol-simbol dari kedua konsep itu. Sebagai
contoh, selama manuver Hitler yang gagal pada tahun 1923, salah satu bendera
swastika yang basah oleh darah para pendukung Nazi yang terluka, dijadikan barang
keramat. Bendera itu dijuluki "Blutfahne" (Bendera Darah) dan diawetkan sebagaimana
aslinya, dan menjadi simbol paling sakral dalam semua upacara Nazi. Bendera-bendera
baru disentuhkan pada Bendera Darah, sehingga bendera itu dapat menyebarkan
sebagian sifat "keramat-nya."
Perang dan kekerasan, dua unsur yang lebih fundamental dalam fasisme, adalah
konsep-konsep pagan yang coba digambarkan oleh fasisme sebagai nilai-nilai sakral.
Tujuan agama-agama ketuhanan adalah untuk menciptakan sebuah masyarakat dan
dunia yang bebas dari kekerasan dan perang; sedangkan bagi fasisme, perang adalah
kebajikan itu sendiri. Fasisme percaya bahwa rakyat mendapatkan kehormatan dan
kekuatan dari berperang dan membunuh. Sudah tentu, keyakinan ini mengobarkan
lebih banyak perang dan pertumpahan darah. Fasisme terus-menerus
mempersiapkan kekejian dan banjir darah yang baru.
No comments:
Post a Comment