MUTASI DAN KEBOHONGAN JAM MOLEKULER
Acara
dalam Discovery Channel menghasilkan berbagai
spekulasi mengenai kapan orang Amerika
pertama tiba di benua ini. Migrasi ini diperkirakan
telah terjadi 15.000 tahun yang lalu. Acara
ini menggambarkan bahwa dengan mengikuti
analisa mtDNA, perkiraan waktunya mundur
5000 tahun, menjadi 20.000 tahun yang lalu. Seorang peneliti yang pendapatnya dilaporkan berkata bahwa perbedaan
mutasi telah tampak pada
orang-orang yang menyeberangi Selat
Bering dengan mereka yang tinggal di Asia. Kemudian
ia melanjutkan komentarnya tentang jam
molekuler, yang sering disebut-sebut oleh peneliti
evolusionis, dengan pernyataan “jika kami
menduga bahwa mutasi terjadi setiap 20.000 tahun
…” Namun penerjemahan seperti ini tidak lebih
dari istana di awang-awang, tanpa dasar ilmiah.
Konsep bahwa jam molekuler yang digunakan
dalam mengidentifikasi mutasi genetis benar-benar
merupakan konsep kosong, hasil dari pandangan
yang keliru.
Akan
sangat berguna sekali jika kita memperhatikan lebih
dalam lagi konsep yang sudah sering
digunakan oleh evolusionis dalam penyimpangan- penyimpangan
fakta-fakta genetis.
Dugaan
tentang jam molekuler menganggap bahwa
asam-asam amino dalam protein makhluk hidup,
atau nukleotida dalam gen-gen mereka berubah
dengan kecepatan tertentu. Pernyataan yang
diajukan dalam Discovery Channel bahwa manusia
mengalami mutasi sekali dalam setiap 20.000
tahun dibuat berdasarkan dugaan tersebut. Evolusionis
mempelajari mitokondria simpanse dan
manusia, yang dianggap berasal dari satu nenek
moyang, dan mengidentifikasi nukleotida berbeda
dalam daerah-daerah DNA analog. Dengan
anggapan bahwa manusia dan simpanse telah
terpisah 6 juta tahun yang lalu, mereka membagi
angka 6 juta dengan jumlah nukleotida berbeda
di dalamnaya, sehingga didapatkan jadwal
mutasi khayalan.
Tentu
saja, pernyataan ini tidak memiliki dasar apapun
kecuali persangka evolusionis, dan tidak berarti
di hadapan fakta-fakta ilmiah. (untuk lebih jelasnya
lihat Darwinism Refuted:How the Theory of Evolution Breaks Down in the
Light of Modern, Harun Yahya,
Goodword Books, 2003)
“Memutar”
jam molekuler ini seluruhnya didasari
oleh prasangka evolusionis. Kenyataannya, “jam”
yang sedang kita bicarakan ini tidak diatur
untuk keperluan itu: dipernyataan bahwa dalam
salah satu tulisan di jurnal terkemuka Science bahwa menurut sebuah jam molekuler baru mitochondrial Eve pasti
hidup tidak lebih dari 6.000 tahun
yang lalu.
No comments:
Post a Comment