Powered By Blogger

Thursday, 2 May 2013

MUTASI DAN KEBOHONGAN JAM MOLEKULER


MUTASI DAN KEBOHONGAN JAM MOLEKULER

Acara dalam Discovery Channel menghasilkan berbagai spekulasi mengenai kapan orang Amerika pertama tiba di benua ini. Migrasi ini diperkirakan telah terjadi 15.000 tahun yang lalu. Acara ini menggambarkan bahwa dengan mengikuti analisa mtDNA, perkiraan waktunya mundur 5000 tahun, menjadi 20.000 tahun yang lalu. Seorang peneliti yang pendapatnya dilaporkan berkata bahwa perbedaan mutasi telah tampak pada orang-orang yang menyeberangi Selat Bering dengan mereka yang tinggal di Asia. Kemudian ia melanjutkan komentarnya tentang jam molekuler, yang sering disebut-sebut oleh peneliti evolusionis, dengan pernyataan “jika kami menduga bahwa mutasi terjadi setiap 20.000 tahun …” Namun penerjemahan seperti ini tidak lebih dari istana di awang-awang, tanpa dasar ilmiah. Konsep bahwa jam molekuler yang digunakan dalam mengidentifikasi mutasi genetis benar-benar merupakan konsep kosong, hasil dari pandangan yang keliru.

Akan sangat berguna sekali jika kita memperhatikan lebih dalam lagi konsep yang sudah sering digunakan oleh evolusionis dalam penyimpangan- penyimpangan fakta-fakta genetis.

Dugaan tentang jam molekuler menganggap bahwa asam-asam amino dalam protein makhluk hidup, atau nukleotida dalam gen-gen mereka berubah dengan kecepatan tertentu. Pernyataan yang diajukan dalam Discovery Channel bahwa manusia mengalami mutasi sekali dalam setiap 20.000 tahun dibuat berdasarkan dugaan tersebut. Evolusionis mempelajari mitokondria simpanse dan manusia, yang dianggap berasal dari satu nenek moyang, dan mengidentifikasi nukleotida berbeda dalam daerah-daerah DNA analog. Dengan anggapan bahwa manusia dan simpanse telah terpisah 6 juta tahun yang lalu, mereka membagi angka 6 juta dengan jumlah nukleotida berbeda di dalamnaya, sehingga didapatkan jadwal mutasi khayalan.

Tentu saja, pernyataan ini tidak memiliki dasar apapun kecuali persangka evolusionis, dan tidak berarti di hadapan fakta-fakta ilmiah. (untuk lebih jelasnya lihat Darwinism Refuted:How the Theory of Evolution Breaks Down in the Light of Modern, Harun Yahya, Goodword Books, 2003)

“Memutar” jam molekuler ini seluruhnya didasari oleh prasangka evolusionis. Kenyataannya, “jam” yang sedang kita bicarakan ini tidak diatur untuk keperluan itu: dipernyataan bahwa dalam salah satu tulisan di jurnal terkemuka Science bahwa menurut sebuah jam molekuler baru mitochondrial Eve pasti hidup tidak lebih dari 6.000 tahun yang lalu.

Ini semua menunjukkan bahwa pendapat tentang mitochondrial Eve yang dinyatakan dalam Saluran The Discovery Channel sebenarnya tidak berarti. Inti teori ini adalah, evolusionis yang terpesona oleh ilusi Darwinisme tentunya akan melihat pada gen di bawah pengaruh ilusi itu, dan melihat apa yang ingin mereka lihat.

No comments:

Post a Comment