Powered By Blogger

Thursday, 2 May 2013

PENYIMPANGAN RICHARD DAWKINS

PENYIMPANGAN RICHARD DAWKINS

Discovery Channel juga memberikan waktu untuk pernyataan-pernyataan yang dilakukan Richard Dawkins, seorang Darwinis atheis yang belum bertaubat, yang juga seorang ahli zologi Universitas Oxford. Dawkins menganggap semua bentuk tingkah laku berbudaya (gagasan, isyarat, dll.) termasuk di dalam meme. Menggambarkan meme sebagai gagasan yang diturunkan dari seseorang yang meniru orang lain, dan menyatakan bahwa dengan cara yang sama gen-gen menjiplak DNA dan menurunkannya dari seseorang ke orang lain, meme yang terdiri dari pikiran dan bentuk perbuatan juga ditiru dan diteruskan dari satu orang ke orang lain. Gagasannya adalah, bahwa persaingan antara gen telah membentuk evolusi biologis, maka persaingan antar meme membentuk pemikiran dan kebudayaan. Dawkins kemudian mengemukakan bahwa meme contohnya menirukan atau asimilasi adalah gaya pendorong di balik evolusi manusia.

Gagasan yang digambarkan Dawkins dengan konsep meme tentu saja dapat berubah dan berkembang. Misalnya, gagasan dapat didiskusikan dan gagasan-gagasan lain dapat dimasukkan. Oleh karena perkembangan kebudayaan itu dapat terjadi. Selain itu, tingkah laku manusia lain dapat ditiru. Sampai titik ini, tidak ada yang salah dengan pendapat Dawkins. Kesalahannya adalah menganggap ini merupakan bukti evolusi manusia. Menirukan berhubungan dengan pemikiran abstrak. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan berpikir, dan menyampaikan, meniru serta mengembangkan gagasan. Menirukan tidak dapat digunakan untuk menghubungkan antara manusia yang mampu menghasilkan karya seni, mengembangkan teori ilmiah, dan merancang serta mendebat rezim politik dengan hewan yang sama sekali tidak memiliki kemampuan berpikir abstrak. Alih-alih memikirkan dan menjelaskan sifat istimewa manusia, Dawkins seharusnya menjelaskan bagaimana pemikiran abstrak dapat muncul saat transisi dari hewan ke manusia. Apa yang tidak dapat dijelaskan evolusionis adalah: bagaimana seekor hewan yang tidak dapat berpikir dan tidak dapat menghubungkan dirinya dengan lingkungannya dapat berubah menjadi manusia yang dapat berbicara dan berpikir serta memiliki kemampuan berpikir dan kecerdasan yang tinggi? Dengan mekanisme evolusi bagaimana perbedaan mental ini dapat dijembatani?

Tentunya, baik Dawkins maupun evolutionis lain tidak meiliki jawaban yang sesuai atas pertanyaan-pertanyaan ini. Karena tidak mungkin menjelaskan pemikiran abstrak dengan mengambil pendekatan materialis, sebagaimana diakui Colin McGinn.

Dawkins sama sekali tidak memiliki bukti bagaimana evolusi dapat menjembatani perbedaan ini, dan pendapatnya benar-benar sebuah khayalan.

“Jika peninggalan budaya bereplikasi sendiri, sebagaimana halnya molekul-molekul DNA, maka teori baru Darwinisme akan muncul”

Tidak ada komentar selanjutnya setelah Discovery Channel mengemukakan gagasan ini. Namun, apakah akumulasi kebudayaan itu dan bagaimana kebudayaan manusia dapat muncul dari replikasi akumulasi ini, harus dijelaskan. Karena itu, pernyataan yang dangkal ini tidak berarti sama sekali di tingkat ilmiah.

Akhirnya, pendapat bahwa terdapat persaingan antar gen dan bahwa persaingan ini membentuk evolusi biologis tidak berlaku dengan adanya mutasi kebetulan. Seperti semua evolusionis, Dawkins telah mengangkat gagasan dogmatis bahwa sejumlah besar informasi yang tersimpan dalam DNA muncul secara kebetulan. Penelitian genetika telah menunjukkan bahwa tidak mungkin mutasi kebetulan dapat menam-bahkan informsi ke dalam DNA suatu spesies dan merubahnya menjadi spesies lain. Anda dapat membaca mengenai bukti-bukti ilmiah bagaimana mutasi benteng genetis evolusi sebenarnya menimbulkan kebingungan dalam teori ini di www.darwinismrefuted.com berdasarkan hasil karya Harun Yahya.

No comments:

Post a Comment