Powered By Blogger

Wednesday, 8 May 2013

PSIKOLOGI EVOLUSIONER


PSIKOLOGI EVOLUSIONER

Psikologi evolusioner dipandang sebagai satu perkembangan baru terpenting dalam ilmu-ilmu keperilakuan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini dan juga paling kontroversial (Boyer & Heckhausen, 2000). Sejumlah kritikan dialamatkan kepada psikologi evolusioner. Misalnya, konsep modularitas dirumuskan secara subjektif tanpa ada dukungan hasil penelitian empiris di bidang neurologi, dan penjelasan tentang adaptasi bersifat spekulatif serta mirip sebuah dongengan (just-so story) sehingga tidak dapat diuji dan tidak ilmiah (Evans & Zarate, 1999; Gould, 1997;). Caporael (2001) juga memandang keterbatasan utama psikologi evolusioner adalah menghasilkan hipotesis yang dapat diuji dari teori.

Tulisan ini mengenalkan sepintas psikologi evolusioner, bahkan mungkin hanya sepintas tentang salah satu variasi dari berbagai teori tentang psikologi evolusioner (Caporael, 2001). Psikologi evolusioner memberikan sejumlah janji-janji, diantaranya adalah “memberikan alat-alat konseptual untuk keluar dari situasi ilmu pengetahuan psikologi yang terpecah-pecah, serta memberikan kunci untuk membuka misteri darimana kita berasal, bagaimana kita sampai pada keadaan sekarang, dan mekanisme pikiran apa yang mendefinisikan siapa diri kita ( Buss, 1995a, h. 27). Apakah janji-janji ini dapat dipenuhi? Sangat menarik untuk menyimak pernyataan ini" For those who hoped for a quick unification of the social sciences, some consolation can be taken from the Copernican Revolution; it took 150 years for people to believe that the sun, and not earth, was the center of the universe. It should be no surprise if it takes that long for the Darwinian Revolution (Caporael, 2001, h.622). Jalan masih panjang bagi psikologi evolusioner untuk menjadi sebuah paradigma baru psikologi.

No comments:

Post a Comment