RIBOSOMAL RNA YANG
BEREVOLUSI DENGAN LAMBAT
Untuk membangun pohon evolusi
yang menggambarkan kekerabatan pada banyak organisme, maka yang pertama
dibutuhkan adalah molekul yang dapat ditemukan pada semua organisme yang akan
diamati. Kemudian molekul tersebut harus berevolusi dengan lambat pada kelompok
organisme tersebut.
Meskipun histon tergolong molekul
yang berevolusi dengan lambat, sayangnya protein ini hanya terdapat pada sel
eukariot. Oleh karena itu ribosomal RNA adalah solusinya. Sequence DNA yang
digunakan adalah pada gen yang mengkode RNA untuk subunit ribosom kecil (16S
dan 18S). Setiap makhluk hidup harus mensintesis protein, dan oleh karenanya
hampir semua organisme memiliki ribosom, kecuali pada virus yang masih
diperdebatkan asal usulnya. Ribosom memiliki peran yang tidak bisa dikesampingkan
karena kontribusinya dalam sintesis protein.
Upaya menyusun kekerabatan
berdasarkan ribosomal RNA dapat menghasilkan pohon evolusi yang dapat meliputi
hampir semua organisme tingkat tinggi yang meliputi tumbuhan, hewan, dan fungi.
Analisis rRNA mengindikasikan bahwa leluhur fungi bukanlah organisme
fotosintetik, leluhur fungi sudah memisahkan diri dari garis tumbuhan sebelum
adanya kemampuan menggunakan kloroplas. Para ilmuwan botani bahkan beranggapan
bahwa fungi berkerabat dekat dengan hewan daripada terhadap tumbuhan. Bahkan
terungkap munculnya bentukan organisme bersel tunggal dari jalur evolusi
eukariot dan sudah tidak tergolong dalam 3 kingdom utama.
Sebagian besar sel eukariot
memiliki mitokondria dan khusus pada sel tanaman memiliki kloroplas. Kedua
organel ini berasal daribakteri simbiotik yang memiliki ribosom sendiri.
Sequence rRNA di mitokondria dan kloroplas menunjukkan adanya kekerabatan
dengan bakteri. Kekerabatan di antara eukariot telah berhasil disusun dengan
menggunakan rRNA dari ribosom di sitoplasma sel eukariot. Ribosom memiliki
ribosomal RNA sendiri yang dikode oleh gen di nukleus.
Bila sebuah pohon evolusi
berbasis rRNA yang melingkupi organisme prokariot dan eukariot, maka terungkap
bahwa makhluk hidup di Bumi terdiri atas 3 garis silsilah, yaitu domain
eubacteria (bakteri dan organel), archaea atau archaebacteria (bakteri purba),
dan eukariot. Walaupun tergolong dalam prokariot, sebenarnya nampak jelas bahwa
eubacteria dan archaea memiliki perbedaan yang besar. Sequencing pada rRNA
organel mengindikasikan bahwa mitokondria dan kloroplas tergolong dalam garis
eubacteria.
Sampel DNA yang membawa gen untuk
rRNA 16S sudah cukup sebagai modal untuk penyusunan pohon evolusi. Meskipun
mikroorganisme di laut dan tanah sulit untuk dikultur, DNA organisme tersebut
masih dapat diekstrak dan diperbanyak untuk mendapatkn sequence-nya. Melalui
metode semacam ini, kini telah ditemukan kelompok bakteri yang membentuk
percabangan dari garis archaebacteria meskipun
spesimen bakteri sulit untuk
dibiakkan.
No comments:
Post a Comment