“SUPREMASI KULIT PUTIH” DAN IDEOLOGI FASIS
BARU
Tatkala
istilah “organisasi
fasis”
disebutkan di masa kini, umumnya orang pertama
kali teringat kepada neo-Nazi Jerman. Tetapi sebenarnya terdapat lebih banyak lagi organisasi sejenis. Ada
beberapa kelompok aktif di Amerika Serikat yang di
beri bobot “teoretis” lebih dari neo-Nazi Jerman. Kelompok-kelompok
ini umumnya mengusung slogan “Supremasi Kulit Putih”. Dan, yang terpenting, slogan mereka bukanlah “kebencian terhadap orang asing” yang bersumber dari kesulitan ekonomi, tetapi dikemukakan lebih sebagai doktrin
filosofis dan ilmiah.
Berbagai
kelompok fasis seperti K u Klux Klan, Partai Nazi Amerika, gerakan Negara Aria, dan Aliansi Nasi onal,
semua datang di bawah payung “Supremasi
Kulit Putih”. Sasaran kel ompok-kelompok ini, yang
menyebarkan propaganda ekstensif melalui
internet, adalah mempertahankan rasisme sebagai doktrin dan pandangan dunia, dan memfasilitasi penyebarannya.
Landasan
bagi doktrin seperti itu dengan gamblang dinyatakan di dalam manifesto salah satu kelompok, yakni
Aliansi Nasional. Hal yang benar-benar menarik adalah
bahwa manifesto ini adalah kolaborasi dari apa yang telah kita kaji sepanjang buku ini, bahwa fasisme pada dasarnya
adalah sebuah ideologi pagan dan Darwinisme.
Aliansi
Nasional yang fasis menekankan perbedaan antara mereka dengan “kepercayaan-kepercayaan Semitik” (Islam, Kristen, dan Yahudi), dan
menyatakan bahwa mereka hanya
mempercayai alam, bahwa mereka adalah pengikut evolusi, sedangkan “kepercayaan-kepercayaan Semitik” didasarkan atas iman kepada Tuhan:
Kami
memandang diri kami padu dengan sebuah dunia yang satu di sekitar kita, yang berevolusi sesuai dengan
hukum alam. Secara sederhana: Hanya ada satu realitas,
yang kita sebut Alam… . Kita adalah bagian dari Alam dan hukum Alam berlaku atas kita. Dalam cakupan
hukum-hukum ini kita dapat menentukan nasib kita…
. Dengan kata lain, kita sendiri bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
kita punya kekuasaan untuk memilih: khususnya,
untuk kondisi lingkungan kita dan untuk nasib
ras kita. Pandangan ini mungkin berlawanan dengan pandangan Semitik… . Mereka percaya bahwa manusia tidak perlu
menguatirkan masa depan, di luar perencanaan
untuk kebutuhan mereka, karena tuhan mereka telah mengendalikan segala sesuatunya.
Agama
jelas bertentangan dengan fasisme. Fasisme menganggap manusia sebagai “produk dari alam”, sedangkan agama mengaj arkan bahwa
manusia diciptakan oleh Tuhan, dan bahwa Tuhan
menentukan nasibnya.
Di
dalam manifesto Aliansi Nasional, logika evolusionis di balik ideologi rasisnya diuraikan dalam kalimat-kalimat berikut:
Dunia
kita bersifat hirarki. Masing-masing kita adalah anggota dari ras Aria (atau Eropa), yang, seperti ras-ras
lain, mengembangkan ciri-ciri khasnya selama ribuan
tahun dalam masa seleksi alam tidak hanya mengadaptasikannya kepada lingkungannya tetapi juga mengalami
kemajuan sepanjang jalur evolusionernya. Ras-ras yang
berevolusi di lingkungan yang lebih sukar di Utara, di mana untuk bertahan hidup selama musim dingin membutuhkan
perencanaan dan disiplin-diri, mengalami kemajuan
lebih pesat dalam perkembangan kemampuan mental yang lebih tinggi… .
Dengan
kata lain, ras Aria diklaim lebih unggul daripada yang lainnya karena ia telah “berevolusi lebih jauh”. Aliansi Nasi onal bahkan mel angkah
lebih jauh lagi, dengan
mengklaim bahwa rasisme adalah “tugas
terhadap alam”, dan mel andaskan pernyataan ini dalam ajakan kepada
filsafat Nietzsche.
Pertama,
kita memiliki kewajiban terhadap Alam yang kita merupakan bagiannya untuk ikut serta seefektif
yang kita mampu dalam pencarian abadinya akan tingkat
perkembangan yang lebih tinggi, bentuk kehidupan yang lebih tinggi. Kewajiban ini telah diketahui dan
diungkapkan oleh para penyair dan filsuf kita sepanjang
sejarah kita. Friedrich Nietzsche menjelaskan kepada kita bahwa kewajiban kita yang pertama adalah untuk membantu
mempersiapkan dunia untuk kedatangan jenis
manusia yang lebih tinggi. Alam telah menyaring dan mengasah kualitas-kualitas istimewa
yang terwujud di dalam ras Aria sehingga kita dapat memenuhi misi yang diberikan kepada kita dengan lebih
baik. Walaupun Alam juga mengembangkan bentuk-bentuk
kehidupan yang lain, termasuk ras-ras manusia lainnya, kita memiliki kewajiban khusus terhadap ras kita: memastikan
kelangsungan hidupnya, menjaga berbagai
karakteristiknya yang khas, untuk memperbaiki kualitasnya.
Aliansi
Nasional, yang berbasis di Amerika Serikat, memproduksi berbagai buku dan majalah di Swedia, Prancis, Jerman,
Portugis, dan Rusia, dan secara pesat menyebarkan
ideologinya yang bersifat pagan dan Darwinis. Sampul majalah organisasi fasis National Vanguard dihiasi
dengan gambar patung-patung dewa Yunani kuno.
Artikel-artikelnya sering kali mengutip dari karya Darwin, dan menampilkan, berdasarkan mekanisme seleksi nasional
evolusioner Darwin, klaim-klaim seperti “sebuah ras terus-menerus berperang
dengan dunia selainnya memiliki keuntungan bertahan
hidup yang nyata dibandingkan ras-ras yang berperilaku hidup dan biarkan hidup.”
Di
berbagai publikasi dan web site organisasi -organisasi fasis lainnya, dapat ditemukan pernyataan-pernyataan serupa,
dan pendapat-pendapat Darwinis, juga propaganda
yang membela budaya paganisme yang jahat terhadap agama-agama ketuhanan.
Rasisme
fasistik, yang kelahirannya bertepatan dengan kebangkitan kembali paganisme dan teori evolusi di abad
ke-19, terus tumbuh di abad ke-21, dengan berlandaskan
pada khayalan-khayalan yang sama.
No comments:
Post a Comment