EKUILIBRIUM LUKANG GEN DAN HUKUM HARDY-WEINBERG
R.C.
Punnet, ilmuwan yang menemukan “papan catur Punnet” dalam genetika menemukan
pula bahwa sifat mata biru adalah resesif terhadap mata cokelat. Akan tetapi di
Inggris tetap saja banyak orang bermata biru. Biasanya alel resesif homozigot
makin kecil jumlahnya dari generasi ke generasi.
Dengan
bantuan ahli matemati Inggris CH. Hardy dan seorang dokter Jerman W. Weinberg
yang bekerja sendiri-sendiri dan sama-sama menyimpulkan: bahwa suatu alel
tertentu tidak hilang begitu saja dari suatu populasi, frekuensinya akan
konstan dari generasi ke generasi pada kondisi tertentu, sehingga penemuan
mereka disebut Hukum Ekuilibrium
Hardy-Weinberg, yaitu “pada kondisi tertentu yang stabil rasio genetik dari
frekuensi alel akan tetap konstan dari generasi ke generasi pada suatu populasi
organisme yang berkembang biak secara seksual”. Dengan kata lain, pergeseran
seksual alel akibat meiosis dan fertilisasi acak tidak akan berpengaruh pada
keseluruhan struktur genetik suatu populasi. Jika p dan q secara
berturut-turut menggambarkan frekuensi relatif alel dominan dan resesif suatu
lokus beralel dua, maka p2
+ 2pq + q2 = 1, dimana p2
dan q2 adalah
frekuensi genotip homozigot, dan 2pq adalah frekuensi genotip heterozigot.
Asas
Hardy-Weinberg untuk dua alel:
sumbu horizontal menunjukkan frekuensi alel
p dan q, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan frekuensi genotipe.
Tiap-tiap kurva menampilkan satu dari tiga genotipe yang memungkinkan.
Konsep
kesetimbangan Hardy-Weinberg memberitahukan kita apa yang akan diharapkan jika
suatu populasi tidak berevolusi. Jika frekuensi alel atau genotip menyimpang
dari nilai yang diharapkan dari kesetimbangan Hardy-Weinberg, maka populasi itu
dikatakan sedang berevolusi. Jadi evolusi bisa didefinisikan adalah suatu
perubahan dari generasi ke generasi dalam frekuensi alel atau genotip
populasi-suatu perubahan dalam struktur genetik populasi. Karena perubahan
dalam suatu kumpulan gen seperti itu adalah evolusi dalam skala terkecil, maka
keadaan ini secara lebih spesifik disebut sebagai mikroevolusi. Mikroevolusi tetap berlangsung sekalipun frekuensi
alel berubah hanya untuk sebuah lokus genetik tunggal.
Agar
terjadi kesetimbangan ada syarat yang harus terpenuhi. Syarat agar suatu lukang
gen berada dalam kesetimbangan genetik ada lima, namun pada kenyataannya kelima
syarat tersebut sangatlah sulit terpenuhi.
(1) syarat
pertama, ukuran populasi yang sangat besar, Karena
jika populasinya kecil, hanyutan genetik (genetic
drift), yang merupakan fluktuasi acak dalam kumpulan gen, dapat mengubah
frekuensi alel. Hanyutan genetik yaitu perubahan dalam kumpulan gen suatu
populasi kecil akibat kejadian acak. Hanya keberuntungan saja yang
mengakibatkan hanyutan acak dapat memperbaiki daya adaptasi populasi itu ke
lingkungannya. Secara ideal, suatu populasi harus tak terhingga besarnya supaya
dapat mengesampingkan hanyutan genetik sepenuhnya sebagai suatu gen evolusi.
Maka dari itu jika populasi kecil, memungkinkan terjadinya hanyutan genetik
yang bermakna, sehingga kesetimbangan Hardy-Weinberg tidak akan terjadi.
(2) syarat
kedua, tidak ada migrasi, dengan kata lain terisolasi dari populasi lain.
Kesetimbangan Hardy-Weinberg mensyaratkan kumpulan gen berada dalam suatu
sistem tertutup, namun sebagian besar populasi tidak terisolasi secara
sempurna. Suatu populasi bisa mendapatkan atau kehilangan suatu alel dari
peristiwa aliran gen (gene flow),
yaitu pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur atau perpindahan
gamet antar populasi. Aliran gen cenderung mengurangi perbedaan antara populasi
yang telah terkakumulasi akibat seleksi alam atau hanyutan genetik. Ketika
manusia mulai mampu menjelajahi dunia dengan bebas, aliran gen tidak diragukan
lagi menjadi duatu pengantar perubahan mikroevolusi yang penting dalam populasi
yang sebelumnya mungkin sangat terisolir. Dengan adanya aliran gen, pemindahan
alel antar populasi akibat perpindahan individu atau gamet, dapat mengubah
kumpulan gen, sehingga kesetimbangan Hardy-Weinberg tidak akan terjadi.
(3) syarat
ketiga, tidak terjadi mutasi netto. Mutasi adalah
perubahan dalam DNA suatu organisme. Suatu mutasi yang baru diturunkan dalam
gamet dapat dengan segera mengubah kumpulan gen suatu populasi dengan cara
menggantikan satu alel dengan alel lain. Meskipun mutasi pada suatu lokus gen
tertentu jarang terjadi, dampak kumulatif mutasi tersebut pada semua lokus bisa
sangat nyata. Hal ini disebabkan karena setiap individu memiliki ribuan gen,
dan banyak populasi memiliki ribuan atau jutaan individu. Dalam jangka panjang
tentunya mutasi, dengan sendirinya sangat penting bagi evolusi karena mutasi merupakan
sumber asli variasi genetik yang berfungsi sebagai bahan mentah untuk seleksi
alam. Dengan terjadinya mutasi yang secara langsung akan mengubah kumpulan
gen berarti tidak akan memungkinkan
untuk terjadinya kesetimbangan Hardy-Weinberg.
(4) syarat
keempat, perkawinan terjadi acak (random).
Supaya kesetimbangan Hardy-Weinberg tetap berlaku, suatu individu bergenotip
tertentu harus memilih pasanagnnya secara acak dari populasi. Dalam
kenyataannya, individu umumnya lebih sering kawin dengan tetangga dekatnya
dibandingkan dengan anggota populasi yang lebih jauh jarakny, terutama spesies
yang tidak tersebar jauh. Hal ini akan mendorong perkawinan antarkerabat. Jenis
perkawinan tak acak lainnya adalah perkawinan asortatif atau perkawinan
berdasarkan pilihan, dimana individu memilih pasangan yang sama seperti dirinya
dalam sifat fenotip tertentu. Setiap perubahan dalam perilaku kawin asortatif
atau kawin antar kerabat populasi akan menggeser frekuensi genotip yang
berlainan. Jika individu memilih pasangan kawinnya yang memiliki sifat tertentu
yang dapat diwariskan, maka percampuran acak gamet yang diperlukan untuk
kesetimbangan Hardy-Weinberg, tidak akan terjadi. Dengan demikian perkawinan
tidak acak dapat menyebabkan populasi berevolusi.
(5) syarat
kelima, tidak ada seleksi alam. Kesetimbangan
Hardy-Weinberg mensyaratkan semua individu dalam suatu populasi memiliki
kemampuan yang sama untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan yang dapat
hidup dan subur. Keadaan tersebut barangkali tidak pernah sepenuhnya dipenuhi.
Populasi terdiri dari individu yang bervariasi, dan rata-rata, beberapa varian
menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan dengan ynag lain. Keberhasilan
yang berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi
alam. Dengan adanya seleksi alam berarti kesetimbangan Hardy-Weinberg tidak
terjadi.
No comments:
Post a Comment