ADAKAH CATATAN FOSIL YANG MEMBUKTIKAN TEORI
EVOLUSI?
Menurut
teori evolusi, evolusi dari satu spesies ke spesies lain berlangsung secara
bertahap, sedikit demi sedikit dlam jangka waktu jutaan tahun. Kesimpulan logis
dari klaim ini adalah bahwa seharusnya pernah terdapat sangat banyak organisme
hidup yang disebut “bentuk transisi” selama periode perubahan yang panjang ini.
Karena evolusionis berpendapat bahwa semua makhluk hidup berevolusi dari
makhluk hidup lain melalui perubahan bertahap, maka seharusnya mereka muncul
dalam jumlah dan variasi sampai jutaan.
Jika
binatang-binatang seperti ini memang pernah ada, maka kita seharusnya menemukan
sisa-sisa mereka di mana-mana. Malah, jika tesis ini benar, jumlah
bentuk-bentuk transisi antara ini pun semestinya jauh lebih besar daripada
spesies binatang masa kini dan sisa-sisa mereka seharusnya ditemukan di seluruh
penjuru dunia.
Semenjak
Darwin, evolusionis telah mencari fosil-fosil dan hasil-hasilnya bagi mereka
lebih merupakan kekecewaan yang mendalam. Tidak pernah ditemukan di manapun di
dunia baik di daratan maupun di kedalaman laut bentuk transisi antara apa pun
dari dua spesies.
Darwin
sendiri sadar akan ketiadaan bentuk-bentuk peralihan ter-sebut. Ia berharap
bentuk-bentuk peralihan itu akan ditemukan di masa mendatang. Namun di balik
harapan besarnya ini, ia sadar bahwa rin-tangan utama teorinya adalah ketiadaan
bentuk-bentuk peralihan. Kare-na itulah dalam buku The Origin of Species, pada
bab “Difficulties of the Theory” ia menulis:
…
Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit
demi sedikit, mengapa kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di mana
pun? Mengapa alam tidak berada dalam keadaan kacau-balau, tetapi justru seperti
kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya?.... Menurut
teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa
kita tidak menemukan mereka terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak
terhitung?.... Dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi hidup
peralihan, mengapa sekarang tidak kita temu-kan jenis-jenis peralihan dengan
kekerabatan yang erat? Telah lama kesulit-an ini sangat membingungkan saya.
Darwin
memang layak untuk khawatir. Masalah ini pun menggang-gu evolusionis lain.
Seorang ahli paleontologi Inggris ternama, Derek V. Ager, mengakui fakta ini
meskipun dirinya seorang evolusionis:
Jika
kita mengamati catatan fosil secara terperinci, baik pada tingkat ordo maupun
spesies, maka yang selalu kita temukan bukanlah evolusi bertahap, namun ledakan
tiba-tiba satu kelompok makhluk hidup yang disertai kepunahan kelompok lain.
Kekosongan
dalam catatan fosil tidak dapat dijelaskan dengan la-munan bahwa belum cukup
banyak fosil yang digali dan bahwa fosil yang hilang ini akan ditemukan suatu
hari. Seorang evolusionis ahli pale-ontologi, T. Neville George mejelaskan
alasannya:
Tidak
ada gunanya lagi menjadikan keterbatasan catatan fosil seba-gai alasan. Entah
bagaimana, catatan fosil menjadi berlimpah dan hampir tidak dapat dikelola, dan
penemuan bermunculan lebih cepat dari pengin-tegrasian... Bagaimanapun, akan
selalu ada kekosongan pada catatan fosil.
No comments:
Post a Comment