Powered By Blogger

Friday, 10 May 2013

ATMOSFER: ATAP BUMI YANG TERPELIHARA


ATMOSFER: ATAP BUMI YANG TERPELIHARA

Meskipun biasanya tidak pernah kita sadari, banyak meteorit jatuh ke bumi seperti pada planet lain. Meteorit, yang membentuk kawah besar jika jatuh di planet lain, tidak merusak bumi karena bumi memiliki at-mosfer yang menghasilkan gesekan kuat pada meteor yang jatuh. Meteor tidak dapat bertahan melawan gesekan ini terlalu lama dan kehilangan sejumlah besar massanya akibat terbakar. Keberadaan atmosfer mence-gah kerusakan yang bisa disebabkan oleh meteorit.

Di dalam Al Quran, sifat dalam penciptaan atmosfer ini dijelaskan: “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS. Al Anbiyaa,21: 32)

Salah satu petunjuk terpenting bahwa langit adalah “atap yang terpelihara” adalah medan magnet yang melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer merupakan daerah medan magnet yang disebut “Sabuk Van Allen”. Daerah ini dibentuk oleh sifat-sifat inti bumi.

Inti bumi mengandung unsur-unsur magnetik yang kuat seperti besi dan nikel. Yang lebih penting, inti bumi terdiri atas dua struktur yang berbeda. Inti dalam berbentuk padat sementara inti luar berbentuk cair. Lapisan luar mengapung di atas lapisan dalam, menciptakan efek mag-netik pada logam-logam berat, yang membentuk medan magnet. Sabuk Van Allen adalah perpanjangan medan magnet ini, yang mencapai lapis-an luar atmosfer. Medan magnet ini melindungi bumi dari kemungkinan bahaya dari angkasa.

Salah satu bahaya terbesar adalah “angin matahari”. Selain panas, cahaya, dan radiasi, matahari mengirimi bumi angin yang tersusun dari proton dan elektron yang bergerak dengan kecepatan 1,5 miliar kilometer per jam.

Angin matahari tidak dapat menembus Sabuk Van Allen, yang men-ciptakan medan magnet pada jarak 64.000 km dari bumi. Ketika angin matahari, dalam bentuk hujan partikel, bertemu dengan medan magnet bumi, partikel-partikel tersebut akan terurai dan mengalir mengitari medan magnet bumi.

Atmosfer menyerap sebagian besar sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Tanpa penyerapan ini, di muka bumi tidak mungkin ada kehidupan.

Atmosfer yang menyelimuti bumi hanya dapat dilalui oleh sinar-sinar yang tidak berbahaya, gelombang radio, dan cahaya tampak. Andai saja atmosfer tidak memiliki sifat impermeabilitas ini, kita tentu tidak dapat menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi, tidak juga cahaya yang sangat penting bagi kehidupan.

Lapisan ozon yang menyelimuti bumi mencegah sinar ultraviolet matahari, yang sangat berbahaya, mencapai bumi. Sinar ultraviolet ma-tahari begitu tinggi kandungan energinya, sehingga dapat membunuh semua kehidupan yang ada di bumi. Untuk alasan ini, untuk memung-kinkan terjadinya kehidupan di bumi, lapisan ozon adalah bagian dari langit sebagai “atap yang terpelihara” yang diciptakan secara khusus.

Ozon dihasilkan dari oksigen. Oksigen (O2) dibentuk dari dua atom oksigen, sedangkan ozon (O3) dibentuk oleh tiga atom oksigen. Sinar ultraviolet yang berasal dari matahari menambah satu atom kepada molekul oksigen untuk membentuk molekul ozon. Lapisan ozon, yang terbentuk dengan bantuan sinar ultraviolet, menahan sinar ultraviolet yang berbahaya dan merupakan salah satu kondisi dasar yang paling penting.

Singkatnya, andai saja inti bumi tidak memiliki kemampuan untuk membentuk medan magnet, dan atmosfer bumi tidak memiliki struktur dan kepadatan untuk menyaring sinar-sinar yang berbahaya, di bumi tidak mungkin ada kehidupan. Sangat jelas bahwa manusia maupun makhluk hidup yang lain tidak mungkin dapat mengatur hal-hal terse-but. Ini adalah bukti bahwa Allah telah menciptakan suatu pelindung yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dan Dia telah menciptakan langit sebagai “atap yang terpelihara”.

Tidak terdapatnya “atap yang terpelihara” pada planet lain me-rupakan petunjuk lain bahwa bumi secara khusus diciptakan untuk manusia. Misalnya, seluruh inti planet Mars adalah padat dan karenanya Mars tidak memiliki medan magnet di sekelilingnya. Mars tidak memiliki tekanan yang cukup untuk membentuk inti yang cair karena planetnya tidak sebesar bumi. Selain itu, berukuran tepat tidaklah cukup untuk membentuk medan magnet di sekeliling sebuah planet. Contohnya, Venus memiliki diameter yang hampir sama dengan bumi. Massa planet Venus hanya 2% lebih kecil dari massa bumi, dan beratnya hampir sama dengan berat bumi. Oleh karena itu, baik dalam hal tekanan maupun alasan lainnya, sudah sewajarnya inti Venus pun memiliki bagian logam cair. Namun, Venus tidak diselimuti oleh medan magnet, karena Venus memiliki kecepatan rotasi yang lebih rendah dibandingkan dengan rotasi bumi. Bumi melakukan satu rotasi penuh dalam satu hari, sedangkan Venus melakukannya dalam 243 hari.

Ukuran bulan, planet-planet lain yang berdekatan dengan bumi, serta jarak mereka dari bumi merupakan hal yang penting bagi keber-adaan medan magnet bumi yang merupakan “atap yang terpelihara”. Andaikan salah satu dari planet ini berukuran lebih besar, planet tersebut memiliki kekuatan gravitasi yang lebih besar pula. Planet yang berde-katan dengan bumi yang memiliki kekuatan gravitasi besar akan meng-ubah kecepatan cairan dan bagian padat inti bumi serta mencegah terben-tuknya medan magnet seperti yang ada sekarang.

Singkatnya, langit yang memiliki fungsi sebagai “atap yang terpeli-hara” membutuhkan beberapa variabel seperti struktur inti bumi, kece-patan rotasi, jarak antarplanet, dan kumpulan massa planet tersebut menghasilkan resultan yang tepat. 

No comments:

Post a Comment