FAKTOR
YANG MEMENGARUHI (GFR DAN RBF)
a. Glomerular
Filtration Rate (GFR)
GFR adalah
jumlah filtrat yang terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal.
Pada laki-laki, laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180 L dalam 24 jam.
Pada perempuan, sekitar 110 ml/menit.
Faktor-faktor
yang memengaruhi GFR, antara lain:
1. Tekanan
Filtrasi Efektif
GFR berbanding
lurus dengan EFP dan perubahan tekanan yang terjadi akan memengaruhi GFR.
Derajat konstriksi arteriol aferen dan eferen menentukan aliran darah ginjal
dan juga tekanan hidrostatik glomerular.
a. Konstriksi
arteriol aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi laju filtrasi
glomerular.
b. Konstriksi
arteriol eferen menyebabkan terjadinya tekanan darah tambahan dalam glomerulus
dan meningktakan GFR.
2. Autoregulasi
Ginjal
Mekanisme
autoregulasiintrinsik ginjal mencegah perubahan aliran darah ginjal dan GFR
akibat variasi fisiologis rerata tekanan darah arteri. Autoregulasi seperti ini
berlangsung pada rentang tekanan darah yang lebar (antara 80 mmHg dan 180
mmHg).
a. Jika rerata
tekanan daraj arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat, arteriol aferen
berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal dan mengurangi GFR. Jika
rerata tekanan darah arteri menurun, terjadi vasodilatasi arteriol aferen untuk
meningkatkan GFR. Dengan demikian, perubahan-perubahan mayor pada GFR dapat
dicegah.
b. Autoregulasi
melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor-reseptor peregang dalam dinding
arteriol dan dari aparatus jukstaglomerular.
Di samping
mekanisme autoregulasi ini, peningkatan tekanan arteri dapat sedikit
meningkatkan GFR. Karena begitu banyak filtart glomerular yang dihasilkan
sehari, perubahan yang terkecil pun dapat meningkatkan haluaran urin.
3. Stimulasi
Simpatis
Suatu
peningkatan impuls simpatis, seperti saat stres, akan menyebabkan konstriksi
arteriol aferen, menurunkan aliran darah ke dalam glomerulus, dan mnyebabkan
penurunan GFR.
4. Obstruksi
Aliran Urinaria
Obstruksi
aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan meningkatkan
tekanan hidrostatik dalam kapsl Bowman dan menurunkan GFR.
5. Kelaparan,
Diet Sangat Rendah Protein, atau Penyakit Hati akan menurunkan tekanan osmotik
koloid darah sehingga meningkatkan GFR.
6. Berbagai
Penyakit Ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapiler gomerular dan
meningkatkan GFR.
b. Aliran Darah
Ginjal
Pada laki-laki
dengan berat adan 70 kg, gabungan aliran darah yang melalui kedua ginjal
kira-kira 1100 ml/menit, atau kira-kira 22 persen dari curah jantung. Dengan
memperhitungkan fakta bahwa kedua ginjal hanya mencakup 0,4% dari total berat
badan, kita dapat segera melihat bahwa ginjal menerima aliran darah yang sangat
tinggi dibandingkan dengan organ lain.
Seperti pada
jaringan lainnya, aliran darah menyplai ginjal dengan nutrisi dan mengeluarkan
produk sisa. Namun, aliran tinggi yang menuju ginjal tersebut sangat melebihi
kebutuhan ini. Tujuan penambahan aliran ini adalah untuk menyuplai cukup plasma
untuk GFR yang tinggi yang penting untuk pengaturan volume cairan tubuh dan
konsentrasi zat terlarut secara tepat.
Berikut adalah
pembuluh-pembuluh darah menyuplai darah ke ginjal:
- Arteri renalis. Arteri ini
merupakan percabangan aorta abdomen yang menyuplai masing-masing ginjal
dan masuk ke hillus melalui cabang anterior dan posterior.
- Cabang anterior dan posterior
arteri renalis membentuk arteri-arteri interlobaris yang mengalir di
antara piramida-piramida ginjal.
- Arteri arkuata berasal dari
arteri interobaris pada area pertemuan antara korteks dan medula.
- Arteri interlobularis merupakan
percabangan arteri arkuata di sudut kanan dan melewati korteks.
- Arteriol aferen berasal dari
arteri interlobularis. Satu arteriol aferen membentuk sekitar 50 kapilar
yang membentuk glomerulus.
- Arteriol eferen meniggalkan
setiap glomerulus dan membentuk jaring-jaring kapiler lain, kapilar
peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk meberi
nutrien pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi.
- Arteriol eferen dari
glomerulus nefron korteks memasuki karing-jaring kapiler peritubular yang
mengelilingi TC I dan II pada nefron tersebut.
- Arteriol eferen dari
glomerulus pada nefron jukstaglomerular memiliki perpanjangan pembuluh
kapiler panjang yang lurus disebut vasa recta yang berdesenden ke dalam
piramida medula. Lekukan vasa recta membentuk lengkungan jepit yang
melewati ansa Henle. Lengkungan ini meungkinkan terjadinya pertukaran zat
antara ansa Henle dan kapiler serta memegang peranan dalam kosentrasi
urin.
- Kapiler peritubular mengalir
ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena
interlobularis.
- Vena arkuata menerima darah
dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara ke dalam vena
interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. Vena
ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
Makasih kak sangat bermanfaat!!
ReplyDeleteAfwan
ReplyDelete