ADAPTASI
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku
yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih
baik dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi
perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang
diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya.
Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan
ciri-ciri leluhur. Contohnya adalah adaptasi bakteri terhadap seleksi antibiotik melalui perubahan genetika yang menyebabkan resistansi antibiotik. Hal ini dapat dicapai dengan mengubah
target obat ataupun meningkatkan aktivitas transporter yang memompa obat keluar
dari sel. Contoh lainnya adalah bakteri Escherichia coli yang berevolusi menjadi berkemampuan menggunakan asam sitrat sebagai
nutrien pada sebuah eksperimen laboratorium jangka panjang, ataupun Flavobacterium yang
berhasil menghasilkan enzim yang mengijinkan bakteri-bakteri ini tumbuh di
limbah produksi nilon.
Namun, banyak sifat-sifat yang tampaknya
merupakan adapatasi sederhana sebenarnya merupakan eksaptasi, yakni
struktur yang awalnya beradaptasi untuk fungsi tertentu namun secara kebetulan
memiliki fungsi-fungsi lainnya dalam proses evolusi. Contohnya adalah cicak
Afrika Holaspis guentheri yang mengembangkan bentuk kepala yang sangat
pipih untuk dapat bersembunyi di celah-celah retakan, seperti yang dapat
dilihat pada kerabat dekat spesies ini. Namun, pada spesies ini, kepalanya
menjadi sangat pipih, sehingga hal ini membantu spesies tersebut meluncur dari
pohon ke pohon. Contoh lainnya adalah penggunaan enzim dari glikolisis dan metabolisme xenobiotik sebagai protein struktural yang dinamakan kristalin (crystallin)
dalam lensa mata organisme.
Kerangka paus balin, label a
dan b merupakan tulang kaki sirip yang merupakan adaptasi dari tulang
kaki depan; sedangkan c mengindikasikan tulang kaki vestigial.
Ketika adaptasi terjadi melalui modifikasi
perlahan pada stuktur yang telah ada, struktur dengan organisasi internal dapat
memiliki fungsi yang sangat berbeda pada organisme terkait. Ini merupakan
akibat dari stuktur
leluhur yang diadaptasikan
untuk berfungsi dengan cara yang berbeda. Tulang pada sayap kelelawar sebagai
contohnya, secara struktural sama dengan tangan manusia dan sirip anjing laut
oleh karena struktur leluhur yang sama yang mempunyai lima jari. Ciri-ciri
anatomi idiosinkratik lainnya adalah tulang pada pergelangan panda yang terbentuk menjadi "ibu jari"
palsu, mengindikasikan bahwa garis keturunan evolusi suatu organisme dapat
membatasi adaptasi apa yang memungkinkan.
Selama adaptasi, beberapa struktur dapat
kehilangan fungsi awalnya dan menjadi struktur
vestigial. Struktur tersebut
dapat memiliki fungsi yang kecil atau sama sekali tidak berfungsi pada spesies
sekarang, namun memiliki fungsi yang jelas pada spesies leluhur atau spesies
lainnya yang berkerabat dekat. Contohnya meliputi pseudogen, sisa mata
yang tidak berfungsi pada ikan gua yang buta, sayap pada burung yang tidak
dapat terbang, dan keberadaan tulang pinggul pada ikan paus dan ular. Contoh
stuktur vestigial pada manusia meliputi geraham bungsu, tulang ekor, dan umbai cacing (apendiks
vermiformis).
Bidang investigasi masa kini pada biologi perkembangan evolusioner adalah perkembangan yang berdasarkan
adaptasi dan eksaptasi.[128] Riset ini mengalamatkan asal muasal dan evolusi perkembangan embrio, dan bagaimana modifikasi perkembangan dan
proses perkembangan ini menghasilkan ciri-ciri yang baru. Kajian pada bidang
ini menunjukkan bahwa evolusi dapat mengubah perkembangan dan menghasilkan
struktur yang baru, seperti stuktur tulang embrio yang berkembang menjadi
rahang pada beberapa hewan daripada menjadi telinga tengah pada mamalia. Adalah
mungkin untuk struktur yang telah hilang selama proses evolusi muncul kembali
karena perubahan pada perkembangan gen, seperti mutasi pada ayam yang
menyebabkan pertumbuhan gigi yang mirip dengan gigi buaya. Adalah
semakin jelas bahwa kebanyakan perubahan pada bentuk organisme diakibatkan oleh
perubahan pada tingkat dan waktu ekspresi sebuah set kecil gen yang
terpelihara.
No comments:
Post a Comment